Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.1

ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) dan Bank Negara Malaysia (BNM) pada hari ini meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antara Indonesia dengan Malaysia menggunakan QR Code. Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang telah sukses dilakukan sejak 27 Januari 2022.
ADVERTISEMENT
Interkoneksi pembayaran dengan menggunakan QR Code ini melibatkan partisipasi sejumlah lembaga keuangan, termasuk lembaga selain bank, yang semakin bertambah. Hal ini memungkinkan lebih banyak penduduk Indonesia dan Malaysia untuk melakukan pembayaran ritel di kedua negara dengan cara memindai Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau DuitNow QR Code di toko atau pedagang fisik atau online yang menggunakan layanan dari penyedia jasa pembayaran yang berpartisipasi dalam skema ini.
Perry menuturkan, penerapan QRIS Indonesia dan Malaysia secara penuh hari ini dilakukan setelah piloting sebagai bagian dari 5 ASEAN connectivity, menyusul implementasi QRIS antar negara pertama kali di Thailand sejak Agustus 2022 lalu.
"Setelah dengan Thailand, hari ini Indonesia dan Malaysia. Insya Allah akan kita kembangkan Indonesia Singapura dan Indonesia Filipina, dan akan terus kita kembangkan dengan seluruh ASEAN," ujarnya saat pembukaan FEKDI 2023, Senin (8/5).
ADVERTISEMENT
Perry menuturkan, pengguna QRIS di Indonesia tahun ini ditargetkan mencapai 45 juta pengguna, di mana mayoritas sekitar 89-90 persen adalah pelaku UMKM terutama di pasar-pasar tradisional.
Dia juga memperkirakan pertumbuhan transaksi uang elektronik di Indonesia tahun ini bisa tumbuh lebih cepat mencapai Rp 495 triliun, sementara transaksi di e-commerce diproyeksikan tumbuh mencapai Rp 533 triliun.
"Bahkan layanan perbankan digital bisa mencapai lebih dari Rp 64.000 triliun, apakah transfer maupun juga transaksi-transaksi yang lain," ungkap Perry.
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta penerapan QRIS antar negara dan Kartu Kredit Pemerintah dapat meningkatkan transaksi UMKM di dalam negeri maupun merambah pasar internasional.
Jokowi menuturkan, pengembangan konektivitas pembayaran di kawasan ASEAN seperti QRIS antar negara mendesak untuk terus diperkuat untuk mendukung perekonomian dan inklusi keuangan di kawasan ASEAN.
ADVERTISEMENT
"Saya harap QRIS antar negara dan Kartu Kredit Pemerintah dapat mendorong kenaikan transaksi UMKM baik dari perbelanjaan produk-produk dalam negeri serta memperluas akses ke pasar internasional," katanya.
Dalam keterangan resmi BI, kerja sama ini akan memperkuat hubungan ekonomi yang erat antara Indonesia dan Malaysia. Hal tersebut akan mendukung pemulihan ekonomi pasca-pandemi yang lebih inklusif dan lebih kuat. Pada saat pariwisata internasional mendapatkan momentum, interkoneksi pembayaran diharapkan tidak hanya memberikan kenyamanan yang lebih besar bagi para wisatawan, tetapi juga memberikan manfaat bagi sektor pariwisata dan ritel kedua negara.
Keberhasilan peluncuran kerja sama interkoneksi pembayaran ini merupakan hasil kolaborasi yang erat antar pelaku industri yang difasilitasi oleh BI dan BNM bekerja sama dengan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia ASPI (termasuk penyelenggara infrastruktur sistem pembayaran yang menjadi anggota ASPI, PayNet, dan lembaga keuangan yang berpartisipasi. BI dan BNM menyambut partisipasi dari lebih banyak lembaga keuangan untuk semakin memperluas ekosistem pembayaran lintas batas.
ADVERTISEMENT