Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Departemen Internasional BI, Iss Savitri Hafid, mengungkapkan pihaknya akan segera melakukan kesepakatan kerja sama dengan Vietnam dalam gelaran Asean Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM).
"Yang sudah siap itu Vietnam, mudah-mudahan sudah bisa signing tanggal 25 Agustus. Sebetulnya ada 2 negara yang mau signing, tapi yang sudah selesai prosesnya Vietnam," kata Iss di Talaga Sampireun (21/8).
Kesepakatan tersebut merupakan langkah awal untuk menjalin kerja sama terkait QRIS, Real Time Gross Statement (RTGS), Application Programming Interface (API), hingga data framework.
"Jadi ke depan kita sudah buat roadmap dari regional payment connectivity. Saya belum bisa spill di sini tapi roadmap ini akan memetakan 5 hingga 6 negara lainnya," terang Iss.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Vietnam, BI juga memperluas implementasi penggunaan QRIS ke Singapura hingga Korea Selatan (Korsel). Adapun hingga saat ini, QRIS baru bisa digunakan di Thailand dan Malaysia.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta, menjelaskan dalam menerapkan QRIS di luar negeri, BI perlu melalui beberapa tahapan, mulai dari pengembangan teknis hingga user acceptance.
"Singapura, saat ini sudah pengembangan dari sisi teknis. Kita lakukan secara bertahap, saat ini tiga dari empat switching Indonesia dan Singapura sudah menyelesaikan user acceptance test," kata Fili dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (25/5).
"Jadi mereka sudah saling mencoba dan terhubung, mudah-mudahan sebelum akhir tahun sudah bisa implementasi," imbuhnya.
Proses implementasi QRIS di luar negeri dilakukan melalui diskusi antar bank sentral. Setelah sepakat, pembicaraan lanjut pada tingkat penyelenggara jasa pembayaran (PJP) dan baru dapat melakukan uji coba sebelum implementasi.
ADVERTISEMENT