Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyiapkan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) untuk tahun depan sebesar Rp 5 triliun. Angka tak mengalami kenaikan dari tahun ini.
ADVERTISEMENT
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, belanja modal tahun depan akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis perseroan. Salah satunya adalah menambah sekitar 20 kantor cabang baru dan unit Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
“Sekitar Rp 5 triliun total, termasuk cabang tambahan, ATM baru termasuk ATM setor tarik. Kemarin dapat rekor Muri (ada) 6.800 mesin tarik setor itu semua, kita butuh Rp 5 triliun sama kayak tahun ini sekitar segitu,” katanya saat ditemui di Mall Senayan City, Jakarta, Sabtu (23/11).
Jahja menjelaskan fokus bisnis BCA pada tahun depan yaitu pengembangan pada pelayanan digital banking. BCA membidik bisa mengadaptasi teknologi Blockchain untuk meningkatkan pelayanan sekaligus peningkatan keamanan kepada nasabah.
"Blockchain ini mungkin tidak akan lama lagi bisa diterapkan di Tanah Air. Tetapi kita akan selalu menunggu arahan dari regulator," katanya.
ADVERTISEMENT
Jahja menilai selama ini teknologi BCA bisa diandalkan dan mempermudah pelayanan kepada nasabah. Itu dibuktikan dengan semakin banyak nasabah yang melakukan transaksi melalui layanan digital dibandingkan datang langsung ke kantor cabang.
“Dulu kan di cabang kita (penggunaan) ATM 71 persen sekarang 75 (persen) digital m-banking dan internet banking, jadi (nasabah datang) di cabang makin dikit. Dulu 17 persen (nasabah) di cabang sekarang tinggal 1,8 persen," tutupnya.