Belanja Online di RI Meningkat, Metode Pembayaran COD Masih Digemari Masyarakat

5 Mei 2024 7:46 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi belanja di toko online kesehatan. Foto: shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi belanja di toko online kesehatan. Foto: shutterstock
ADVERTISEMENT
Tren belanja online di Indonesia menunjukkan peningkatan. Berdasarkan laporan Digital 2024 Global Overview yang dirilis We Are Social dan Meltwaterper Januari 2024, sebanyak 59 persen pengguna internet di Indonesia gemar belanja online, menempati urutan tertinggi kesembilan di dunia.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan Digital 2024 Global Overview, Minggu (5/5), dari jumlah tersebut sebanyak 56,2 persen pengguna internet di Indonesia berbelanja online lewat telepon seluler (ponsel). Sementara, hanya 43,8 persen pengguna internet di Tanah Air yang belanja online dengan medium selain ponsel.
Untuk metode pembayaran ketika belanja online, pengguna internet di Indonesia paling sering menggunakan dompet digital (e-wallet) dan mobile sebanyak 39 persen responden. Metode pembayaran lainnya yang juga banyak digunakan masyarakat yakni transfer bank sebanyak 27 persen, kartu debit dan kredit 17 persen, serta cash on delivery (COD) sebanyak 11 persen.
Menurut Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti, secara umum metode pembayaran COD masih populer di masyarakat karena memberikan jaminan keamanan saat membeli barang. Bagi sebagian masyarakat, belanja online dengan metode pembayaran COD memberikan keamanan lebih karena proses pembayaran dilakukan setelah barang sampai ke tangan konsumen.
ADVERTISEMENT
“Sebetulnya tergantung preferensi setiap orang. Masih banyak masyarakat yang pakai COD karena salah satunya dinilai aman. Market COD ini bukan berarti belum melek digital, tapi mereka butuh merasa aman uangnya diberikan saat menerima barang. Mereka sudah melek digital tapi butuh yang aman,” ujar Esther.
Menurut Esther, market belanja online dengan metode pembayaran COD masih cukup besar, sehingga masih relevan bagi para pebisnis online mengaktifkan metode pembayaran COD. “Dari 280 juta penduduk di Indonesia, nggak semua full aware dengan seluruh mekanisme belanja online secara aman hingga pembayaran, sehingga COD masih diperlukan,” jelasnya.
Salah satu perusahaan logistik, Lion Parcel (PT Lion Express), melihat adanya peluang yang dapat diambil dalam menggarap market COD. Sebagai perusahaan logistik yang merupakan enabler transaksi online, penting bagi Lion Parcel menghadirkan layanan COD termasuk COD Ongkir di tengah tren social commerce yang semakin populer. Di tengah meningkatnya tren belanja online di social commerce, metode pembayaran COD Ongkir dibutuhkan para seller.
ADVERTISEMENT
“Tren social commerce ini turut mendorong perkembangan metode COD Ongkir. Secara mekanisme, ketika belanja melalui social commerce, pelanggan akan membayar harga barang kepada seller terlebih dahulu, kemudian biaya ongkos kirim akan dibayarkan pelanggan kepada jasa ekspedisi ketika menerima barang. Ini memberi kenyamanan bagi para seller karena barangnya sudah dibayar di awal dan aman juga bagi pelanggan karena memastikan terima barang dulu baru bayar ongkos kirim,” kata Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto.
Menurut Kenny, dengan adanya layanan COD Ongkir dapat membantu para online seller fokus pada penjualan produk tanpa harus memikirkan urusan logistik seperti perhitungan biaya ongkos kirim, proses pengiriman, hingga menerima pembayaran ongkos kirim. Untuk kebutuhan pengiriman barang diluar transaksi belanja online juga memberikan kemudahan bagi pengirim apabila tanggung jawab biaya ongkos kirim akan dilimpahkan kepada penerima sesuai kesepakatan.
ADVERTISEMENT
“Secara demand, COD Ongkir ini ternyata tinggi. Sejak diluncurkan, layanan COD Ongkir Lion Parcel mendapat respon positif dari pelanggan. Hingga saat ini, pengguna COD Ongkir Lion Parcel terus meningkat setiap bulan dan turut berkontribusi positif terhadap pertumbuhan perusahaan. Tahun 2023, Lion Parcel mencatat peningkatan tonase pengiriman hingga 50 persen, harapannya 2024 bisa lebih baik terutama dengan adanya COD Ongkir,” jelas Kenny.
COD Ongkir Lion Parcel juga tersedia pembayaran menggunakan Quick Respons Code Indonesian Standard (QRIS) untuk memudahkan pelanggan. Berbeda dari yang lain, pembayaran COD Lion Parcel menggunakan QRIS tanpa dikenakan biaya tambahan. “COD bukan lagi karena masyarakat belum terpapar digital, tetapi lebih dari itu masyarakat ingin yang aman tapi juga tetap praktis, makanya kita sediakan QRIS. Bisa dibilang Lion Parcel adalah perusahaan logistik pelopor penyedia layanan COD yang pakai QRIS,” papar Kenny.
ADVERTISEMENT
Layanan COD Ongkir Lion Parcel dapat diakses pelanggan melalui pengiriman di mitra agen dan aplikasi untuk hampir seluruh layanan Lion Parcel yaitu Regpack, Jagopack, Bosspack, dan Bigpack. Untuk memberikan ekstra jaminan keamanan bagi pelanggan, layanan COD Ongkir Lion Parcel dilengkapi dengan asuransi. Selain itu, apabila paket terlambat diterima, pelanggan dapat melakukan klaim pengembalian ongkos kirim melalui program PASTI (Paket Telat Sehari Ongkir Diganti).
“Inovasi dan program-program yang kami buat merupakan komitmen Lion Parcel dalam memberikan layanan yang terbaik bagi pelanggan sesuai tagline Berani Diandelin. Kami terus mempelajari kebutuhan pelanggan agar dapat menghadirkan produk dan layanan logistik yang relevan dengan pasar,” pungkasnya.