Beli BBM Pertalite Akan Dibatasi, Maksimal 20 Liter per Hari

10 Mei 2023 10:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani warga yang melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite menggunakan Quick Response (QR) Code di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani warga yang melakukan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite menggunakan Quick Response (QR) Code di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Pertamina (Persero) tengah melakukan uji coba pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi Pertalite di sejumlah daerah. Uji coba subsidi tepat ini mengharuskan pembelian BBM subsidi Pertalite dengan menggunakan QR Code MyPertamina.
ADVERTISEMENT
Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman, mengatakan selama uji coba subsidi tepat setiap masyarakat yang belum mendaftar program Subsidi Tepat MyPertamina akan dibatasi, yakni dengan pembelian BBM maksimal 20 liter atau Rp 200 ribu per hari.
"Jadi dalam masa percobaan subsidi tepat, sambil menunggu revisi Perpres atau regulasi yang mengatur, Pertamina melayani pembelian dengan subsidi tepat barcode. Jika belum daftar, maksimal diberikan 20 liter perhari," kata Saleh saat dihubungi kumparan, Rabu (10/5).
Saleh mengatakan, jumlah 20 liter per hari cukup untuk konsumsi kendaraan pribadi di dalam kota. Namun, jika pengendara ingin bepergian jauh dan memiliki kebutuhan lebih dari kapasitas yang ditentukan, saleh menyarankan agar segera menggunakan barcode.
"Jadi kalau mau lebih dari itu untuk perjalanan lebih jauh, monggo pakai barcode agar terdata dengan baik menuju subsidi tepat sasaran," ujar Saleh.
ADVERTISEMENT
Sale menjelaskan, saat ini uji coba pembatasan pembelian BBM subsidi Pertalite sudah dilakukan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan NTB. Ia menyebut uji coba ini akan terus dilakukan hingga kendaraan yang membutuhkan subsidi BBM sudah terdaftar.
"Sampai semua kendaraan yang butuh subsidi terdaftar harapannya," ungkapnya.