Beli Kapal Tanker, Sillo Maritime Lepas 219 Juta Saham Rp 171 Miliar

21 Mei 2018 14:06 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal tanker LNG  (Foto:  AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker LNG (Foto: AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)
ADVERTISEMENT
Emiten pelayaran, PT Sillo Maritime Perdana Tbk (SHIP) akan melepas 219.700.000 lembar sahamnya tahun ini dengan harga per lembarnya maksimal Rp 769. Target dana yang akan dicapai minimal sekitar Rp 171 miliar.
ADVERTISEMENT
Pelepasan saham ini dalam bentuk private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Pelepasan saham rencananya akan dilaksanakan pada Juni mendatang.
Direktur Utama SHIP Herjati mengatakan, dana yang terkumpul akan digunakan anak perusahaan mereka, PT Suasa Benua Sukses (SBS) untuk membeli 1 kapal FSO (Floating Storage & Offloading) dengan harga USD 45 dan 1 LPG tanker seharga USD 12 juta. Total pembelian kedua kapal itu akan dimasukkan dalam capital expenditure (capex) perusahaan tahun ini sebesar USD 54 juta.
“Jadi 2018 ini total capex ini maksimal USD 57 juta yang akan dibelanjakan untuk 1 FSO USD 45 juta dan 1 LPG tanker USD 12 juta. Keduanya proyek jangka panjang kami,” kata Herjati dalam Public Expose SHIP di Thamrin Nine, Jakarta, Senin (21/5).
ADVERTISEMENT
Kapal tanker LNG di selat Johor (Foto: AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal tanker LNG di selat Johor (Foto: AFP PHOTO / ROSLAN RAHMAN)
Pembelian kapal FSO tahun ini untuk menyimpan minyak hasil pengeboran dari lapangan milik Petrochina International Jabung Ltd di Tanjung Jabung, Jambi. Nantinya, minyak dari sana akan disimpan di FSO milik SHIP sebelum akhirnya diangkut oleh kapal ekspor milik Petrochina.
Direktur SHIP Sumanto Hartanto mengatakan, untuk pembelian LPG tanker lantaran ada kerja sama dengan PT Pertamina (Persero). Untuk tanker ini, akan beroperasi dalam waktu dekat ini. Adapun kontraknya selama 3 tahun dengan opsi perpanjangan 1 tahun dan 1 tahun kemudian.
“Sekarang kapal ya sedang menuju ke Lampung untuk diserahkan ke Pertamina. Dalam satu minggu inilah kira-kira beroperasi,” ucapnya.
Selain itu, modal lain yang akan digunakan SHIP tahun ini berasal dari pinjaman PT Bank Negara Indonesia dan Bank KEB Hana.
ADVERTISEMENT