Beli Mesin Italia, Cottonindo Targetkan Produksi Meningkat 50 Persen

14 November 2018 20:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Cottonindo Ariesta Tbk sedang bersiap untuk melakukan penyediaan mesin baru yang ditargetkan bisa beroperasi pada 2019. Mesin baru dari Italia seharga Rp 10 miliar tersebut dibeli untuk meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.
ADVERTISEMENT
Wakil Direktur Utama dan Direktur Keuangan Cottonindo, Fransiskus Toni, mengatakan dana yang digunakan untuk pembelian mesin tersebut merupakan hasil dari IPO (initial public offering) pada 05 Oktober 2018.
“Kapasitas produksi 75 ton perbulan dengan harapan semua berjalan dengan rencana semua (meningkatkan produksi) 30-50 persen pertumbuhan, ini untuk tahun depan,” kata Wakil Direktur Utama dan Direktur Keuangan Fransiskus Toni di pabrik Cuttonindo, Subang, Jawa Barat, Rabu (14/11).
Adapun total dana dari hasil IPO perusahaan mencapai Rp 45,02 miliar. Dari total tersebut, Rp 30 miliar di antaranya digunakan untuk belanja modal berupa tanah dan bangunan pabrik baru di Subang.
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Proses Produksi Kapas Hulu ke Hilir di Pabrik PT Cottonindo Ariesta di Cipendeuy, Kab. Subang, Jawa Barat. (Foto: Nurul Nur Azizah/kumparan)
Sementara Rp 10 miliar untuk mesin baru dan sisanya untuk modal kerja berupa biaya operasional seperti gaji karyawan, biaya listrik, biaya telekomunikasi, dan biaya operasional sehari hari lainnya.
ADVERTISEMENT
“Sudah terpakai semua, sudah proses MoU, mesin dari Eropa, mesin tahap awal satu set tapi besar untuk menunjang tadi,” tegasnya.
Adapun mesin baru yang digunakan ialah Bleeching Cotton Set dengan merek Galvanin. Perjanjian Pembelian Mesin berdasarkan No. 025/DIR. CA/SPK/IPO/2018 tanggal 25 Juli 2018 yang termaktub dalam Prospektus bab VII Keterangan Tentang Perseroan, Kegiatan Usaha, Serta Kecenderungan Dan Prospek Usaha.
Lebih lanjut, Fransiskus mengatakan omzet perusahaan sampai kuartal III 2018 yang kini dalam tahap pelaporan itu sekitar Rp 60 miliar hingga Rp 65 miliar. “Target akhir tahun bisa lebih baik karena kami cukup happy karena ada kenaikan yang cukup baik,” kata dia.