Beli Ruko Jangan Asal Comot, Begini Caranya Biar Tak Boncos

26 Oktober 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pertokoan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pertokoan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Investasi di sektor properti dinilai masih menguntungkan, salah satunya bangunan rumah toko (ruko). Ruko bisa dipakai untuk membuka usaha atau kantor. Karena itu, selain ruko konvensional, ada juga ruko yang dikembangkan dengan konsep sesuai target pasarnya.
ADVERTISEMENT
Konsultan pemasaran properti di Jabodetabek, Ray Pratomo, mengatakan saat pasar properti bergairah seperti 10 tahun lalu (2011-2013), harga ruko di sejumlah lokasi bisa naik di atas 30 persen bahkan 100 persen per tahun.
Ray mencontohkan di Gading Serpong, Tangerang, misalnya, ruko yang dijual indent (masih berupa gambar dengan janji serah terima kemudian) mencapai Rp 2,4 miliar, dan setelah jadi oleh pemiliknya dilepas hampir Rp 4 miliar. Ia mengetahuinya karena ikut membeli ruko di lokasi tersebut yang hingga sekarang dijadikan tempat tinggalnya.
“Naiknya enggak kira-kira. Padahal laku Rp 3,5 miliar saja kita sudah kamsiya (terimakasih) banget,” ujar Ray melalui keterangan tertulis, dikutip Sabtu (26/10).

Tips Beli Ruko Biar Tak Boncos

Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit, menyebut ada sejumlah faktor penting sebelum membeli ruko. Ia menegaskan membeli ruko jangan asal comot. Jika tidak ada perhitungan, bisa-bisa boncos alias merugi karena kawasan rukonya tidak berkembang.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan ada pertanyaan-pertanyaan yang harus bisa dijawab terlebih dahulu sebelum membeli ruko. Pertama, tujuan membeli ruko. Ruko adalah bangunan multifungsi, sehingga harus dipastikan penggunaannya untuk personal atau komersial.
"Kedua, seberapa besar ruko yang dicari karena ukuran ruko menentukan harga serta kegunaannya. Kalau mau pakai sendiri, menjualnya, atau menyewakannya, pertimbangkan fakta bahwa ukuran ruko anda akan menentukan jenis klien, harga sewa dan faktor lain,” ungkap Panangian.
Ilustrasi Pertokoan. Foto: Shutterstock
Panangian menegaskan lokasi menentukan kualitas dan keuntungan ruko. Membeli ruko di kawasan yang sudah ramai beda dengan membelinya di area yang baru akan berkembang.
Dia mencontohkan lokasi ruko yang dekat jalan besar atau area perumahan dinilai memiliki potensi bagus untuk berbisnis.
“Memilih ruko sebagai bentuk investasi adalah pilihan yang cukup berisiko, tetapi bentuk dan fungsinya semakin banyak dicari. Maka itu, pastikan lokasinya potensial,” jelas Panangian.
ADVERTISEMENT
Secara umum, kata Panangian, keuntungan investasi properti baik ruko maupun rumah bisa diperoleh dari surplus kenaikan harga atau capital gain, hasil sewa (yield) atau yang paling bagus dari keduanya.
“Capital gain harus di atas laju inflasi. Sedangkan yield sangat bergantung jenis propertinya. Kalau rumah yield 3-5 persen per tahun sudah bagus, sedangkan ruko di kisaran 8-10 persen per tahun,” tutur Panangian.