Belum Ada Investor Deal di IKN, Pembangunan Masih Dibiayai APBN

Belum, belum (ada). Bloknya juga belum kita atur. Kita lagi mulai atur," kata Wakil Menteri (Wamen) BUMN II Kartika Wirjoatmodjo kepada kumparan saat ditemui di Stasiun Manggarai, Senin (26/12).
Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan saat ini pembangunan masih pada zona 1A dengan menggunakan anggaran APBN. Proyek tersebut meliputi pembangunan Istana Presiden, Istana Negara, Kantor Menteri, dan Kantor Gubernur IKN.
"Mungkin nanti bulan Maret atau April kalau sudah pematangan jalan selesai, baru kita bikin kavling-kavling untuk investasi swasta," kata Tiko.
Kendati belum ada investor masuk, Tiko optimistis pembangunan IKN masih sesuai target seperti yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang IKN.
Dalam beleid tersebut, ditetapkan pembangunan IKN pada tahap I (2022-2024) akan rampung pembangunan sebagian jalan tol, pembangunan TPST, pengelolaan sampah dan limbah B3, terpasangnya fasilitas penyediaan listrik, Bendungan Sepaku Semoi, Intake Sungai Sepaku beserta jaringan transisi air bakunya.
"Ini kita sudah mulai kerjakan jalan tol dari Balikpapan, mengerjakan Istana Presiden, Istana Negara, Kantor Kementerian, sama sumbu Barat dan sumbu Timur. Jadi harapan kita Agustus 2024 bisa dipakai upacara kemerdekaan. Masih on the track," pungkasnya.
Sebelumnya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menjamin banyak investor yang akan masuk menanamkan modalnya di proyek IKN Nusantara. Setidaknya di pembangunan tahap pertama targetnya mencapai Rp 200 triliun.
Bahlil menjelaskan, total pendanaan IKN di tahap pertama kurang lebih sebesar Rp 500 triliun, 20 persen berasal dari APBN sehingga selebihnya berasal dari investasi.
"Saya jamin bahwa banyak investor yang masuk. Sekarang saya tidak bisa menjelaskan detailnya. Saya selalu berpikir kita boleh transparan tapi jangan telanjang," ujarnya usai konferensi pers realisasi investasi kuartal III 2022, Senin (24/10).