Belum Terserap, Lulusan Vokasi Jadi Penyumbang Terbesar Pengangguran

8 Desember 2017 8:00 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pendidikan Vokasi di Era Digital (Foto: Glenn Carstens-Peters)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pendidikan Vokasi di Era Digital (Foto: Glenn Carstens-Peters)
ADVERTISEMENT
Banyaknya pengangguran di Indonesia disebabkan terus meningkatnya jumlah angkatan kerja, yang tak berbanding lurus dengan lapangan kerja. Salah satu lulusan yang banyak tidak terserap lapangan kerja berasal dari vokasi seperti Sekolah Menengah Kejurusan (SMK).
ADVERTISEMENT
Peneliti Ekonomi dari Universitas Indonesia (UI), Rofikoh Rokhim, mengatakan meski jumlah pengangguran terbuka secara nasional menurun, namun lulusan vokasi belum terserap sepenuhnya. Padahal di satu sisi, pemerintah terus mendorong pendidikan vokasi untuk mencetak SDM yang berkualitas.
"Dari angka pengangguran itu, kebanyakan disumbang lulusan vokasi. Mereka belum terserap," ujar Rofikoh dalam Media Coaching Eximbank di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (8/12).
Menurut dia, salah satu penyebab menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah semakin banyaknya industri kreatif. Para lulusan vokasi banyak beralih ke industri tersebut.
"Tapi yang penting TPT-nya menurun. Terakhir Agustus itu 5,5%, lalu Pak Hanif Dhakiri kemarin bilang sudah 5,2-5,3% saat ini. Itu karena industri kreatif, lulusan vokasi banyak yang ke sana," kata dia.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan jumlah pengangguran di Indonesia sebesar 10 ribu orang menjadi 7,04 juta orang pada Agustus 2017. Angka tersebut meningkat dibandingkan Agustus 2016 yang sebesar 7,03 juta orang.
Sementara itu, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) per Agustus 2017 sebesar 5,5%. Angka itu menurun dibandingkan posisi pada periode yang sama 2016 yang sebesar 5,61%.