Benahi Produksi Gula, PTPN Holding Bakal Gabung 7 Anak Usaha dalam SugarCo

21 Juni 2021 12:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pabrik gula Foto: Ela Nurlaela/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pabrik gula Foto: Ela Nurlaela/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) sebagai induk Holding PTPN Group bakal menggabungkan 7 anak usahanya di bidang gula dalam satu entitas bernama PT SugarCo. Ketujuh anak usaha itu adalah PTPN II, PTPN VII (PT BCAN), PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII (PT IGG), dan PTPN XIV.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, mengatakan penggabungan ini bagian dari restrukturisasi bisnis gula yang dirancang perusahaan agar produksi komoditas ini bersaing dengan produsen lain dan gula impor. SugarCo menjadi subholding dalam struktur organisasi PTPN.
Dia menjelaskan, rencana pembentukan SugarCo diawali dengan spin-off aset pabrik gula secara utang kepada PT SugarCo. Perusahaan menggandeng Lembaga Pengelola Investasi (LPI) untuk mencari investor asing di dalam SugarCo. Targetnya selesai tahun ini.
"Kondisi saat ini, terus terang kita enggak punya kemampuan untuk memperbaiki, terutama di on farm-nya. Target ke depan, SugarCo butuh paling tidak Rp 23 triliun dengan rencana bangun 5 PG (pabrik gula) baru dan 1 PG direvitalisasi," katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VI, DPR RI, Senin (21/6).
ADVERTISEMENT
Jika investor asing sudah ada yang sepakat, nantinya, PTPN Group akan melakukan divestasi saham kepada investor. Namun, Ghani menyebut berapa porsi saham yang akan disepakati belum diputuskan. Kalaupun PTPN III minoritas, paling tidak pegang 49 persen dengan opsi buyback demi kepentingan negara.
Ghani menyebut saat ini ada 43 pabrik gula dimiliki PTPN. Namun, 7 pabrik tidak beroperasi. Karena itu, sebanyak 35 pabrik gula yang masih jalan nantinya akan berkolaborasi dengan investor yang dibawa LPI.
Dia berpendapat. keberadaan investor sangat penting karena bukan hanya butuh dukungan modal, tapi juga pengalaman di bidang produksi hingga jaringan penjualan gula.
Ilustrasi pabrik gula Foto: Ela Nurlaela/kumparan
"Untuk modal, karena perlu dana di atas Rp 20 triliun sebab posisi PTPN saat ini dalam restrukturisasi utang, kita tidak boleh pinjam ke bank. Jadi sugarCo ini akan dimiliki PTPN 3 dan diundang investor, kita akan libatkan LPI, mereka mayoritas, PTPN hanya pabrik gulanya saja. Entitas ini memiliki pabrik gula, tapi harus kerja sama dengan tanaman dan lahan kami," terangnya.
ADVERTISEMENT
Ghani menjelaskan, produktivitas tebu PTPN 67 ton per hektar dan rendaman 7,5 persen yang berada di atas total lahan 150 ribu hektar, dengan rincian lahan tebu sendiri 55 hektar dan lahan tebu rakyat 95 hektar. Sedangkan produksi gula PTPN group hanya 800 ribu ton atau 11 persen dari pangsa pasar Gula Kristal Putih (GKP) dan Gula Rafinasi atau 34 persen dari total produksi domestik GKP.
Sayangnya, kata Ghani, dari total produksi itu ada pabrik-pabrik gula yang produksinya hanya 3,5 ton per hektar berasal dari tebu yang tidak pernah diremajakan. Meski ada juga yang mencapai 9 juta ton per hektar.
"Jadi kami agak takut lihat tayangan ke depan, proyeksi kami 2030 kebutuhan gula 9,5 juta ton. Tanpa upaya saksama, akan impor 6,6 juta ton. Sekarang saja Indonesia sudah jadi pengimpor gula terbesar. Padahal dalam RPJMN 2025 ini Indonesia harus bisa swasembada gula konsumsi," ucapnya.
ADVERTISEMENT