Bengkel Pesawat Terbesar di Bali Resmi Beroperasi, Tampung Boeing dan Airbus

1 Desember 2024 8:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus A380-800, akan mendarat perdana di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (1/6).  Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat penumpang terbesar di dunia, Airbus A380-800, akan mendarat perdana di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (1/6). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Indonesia kini memiliki fasilitas perawatan pesawat atau bengkel pesawat terbesar yang berada di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. PT Avia Technics Dirgantara (FL Technics Indonesia) resmi membuka fasilitas MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) terbaru dan terbesarnya di Bali pada Kamis (28/11).
ADVERTISEMENT
Bengkel pesawat tersebut berdiri di atas lahan seluas 17.000 m², hanggar MRO FL Technics Indonesia di Bali beroperasi dengan fokus utama untuk melayani armada Narrow Body Boeing dan Airbus. Fasilitas ini menawarkan layanan lengkap, termasuk line maintenance, base maintenance, heavy maintenance, layanan logistik, Pusat Logistik Berikat (PLB), serta berbagai layanan terintegrasi lainnya hingga training facility.
Hanggar MRO FL Technics Indonesia juga menyediakan layanan AOG (Aircraft on Ground) yang beroperasi selama 24 jam. Layanan ini dirancang untuk memberikan respons cepat terhadap kebutuhan perbaikan pesawat yang mengalami gangguan teknis mendadak, sehingga dapat meminimalkan waktu downtime (pesawat tidak dapat beroperasi).
“Hanggar MRO FL Technics Indonesia di Bali merupakan ekspansi terbaru yang dirancang untuk meningkatkan kapabilitas kami dalam melayani sektor industri penerbangan. Kami bangga dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas layanan penerbangan di Indonesia, khususnya di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS), yang merupakan bandara tersibuk kedua di Indonesia," ujar Martynas Grigas, Presiden Direktur FL Technics Indonesia, dalam keterangan tertulis, Minggu (1/12).
ADVERTISEMENT
Suasana di hanggar milik FL Technics Indonesia di Tangerang. Foto: Abdul Latif/kumparan
Adanya fasilitas MRO modern dinilai mampu mempercepat proses perawatan armada pesawat, mengurangi ketergantungan pada layanan luar negeri, serta memberikan dampak positif bagi maskapai penerbangan yang beroperasi di Indonesia. Selain itu, fasilitas ini turut memberikan manfaat bagi perekonomian lokal dengan menciptakan lapangan kerja, baik secara langsung di fasilitas tersebut maupun di sektor-sektor pendukung seperti logistik dan pelatihan teknis.
Saat ini, FL Technics Indonesia juga tengah dalam proses untuk memperoleh sertifikasi dari Civil Aviation Safety Authority (CASA) dalam waktu dekat, diikuti dengan target sertifikasi dari European Aviation Safety Agency (EASA) pada tahun 2025. Upaya ini mencerminkan komitmen kuat FL Technics Indonesia terhadap penerapan standar internasional di seluruh aspek layanan, sekaligus memastikan keunggulan kualitas di sektor penerbangan. Melalui sertifikasi ini, perusahaan berharap dapat memperluas jangkauan dan memperkokoh posisi Indonesia sebagai pusat pemeliharaan pesawat di Asia Pasifik dan Australia.
ADVERTISEMENT
“Dengan fasilitas MRO ini, kami semakin yakin Indonesia akan dapat menjadi salah satu pemain utama dalam industri penerbangan. Kami berharap untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah dan pelaku industri lainnya guna mempercepat pertumbuhan sektor MRO di Indonesia serta meningkatkan kualitas layanan yang dapat diandalkan di kawasan Asia Pasifik dan Australia,” kata Martynas.
Direktur Utama PT Angkasa Pura Properti (APP), Ristiyanto Eko Wibowo, menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan fasilitas MRO ini juga merupakan wujud komitmen APP dalam mendukung operasional Injourney Airports.
“Fasilitas MRO ini merupakan bagian dari inisiatif kami sebagai usaha optimalisasi lahan di bandara yang secara konsisten terus kami jalankan sejak APP berdiri. Kami berharap dengan telah beroperasinya fasilitas MRO ini dapat memberikan success story atas sinergi dan kolaborasi untuk menciptakan nilai tambah pada rantai bisnis dan ekosistem aviasi," jelasnya.
ADVERTISEMENT