Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Benih Baru Cabai Karya Peneliti RI Bisa Panen 2,5 Kali Lebih Banyak
8 Juli 2018 12:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Kementerian Pertanian (Kementan ) telah meluncurkan varietas baru benih cabai merah, karya peneliti Indonesia di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), Badan Litbang Pertanian. Benih cabai itu memiliki keunggulan tahan hama serta produktivitasnya lebih tinggi.
ADVERTISEMENT
“Varietas baru hasil penelitian bioteknologi ini tahan hama, khususnya penyakit belang dari virus ChiVMV. Varietas bernama Carvi Agrihorti ini juga potensi panennya 2,5 kali lebih banyak dari benih yang selama ini ditanam para petani cabai,” katanya melalui pernyataan tertulis yang diterima kumparan, Minggu (8/7).
Menurut Ifa, produksi cabai merah saat ini rata-rata 8-9 ton/hektare. Sementara dengan benih varietas Carvi Agrihorti, potensi panen bisa mencapai 23 ton/hektare.
Selain tahan hama penyakit dan memiliki produktivitas tinggi, varietas ini juga memiliki kadar capsaicin tinggi. Capsaicin adalah zat pembawa rasa pedas pada cabai. Dengan kadar capsaicin tinggi, untuk memberikan rasa lebih pedas pada masakan maka dibutuhkan lebih sedikit cabai.

“Rasanya lebih pedas karena kadar capsaicinnya mencapai 2,6 mg dan tahan virus belang cabai (ChiVMV),” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Ifa mengatakan, cabai ini memiliki tipe pertumbuhan yang kompak dengan tinggi tanaman sekitar 75-90 cm. Sedangkan awal berbunga pada usia 46 hari, umur awal panen 91-95 hari setelah tanam dengan tinggi tanaman 60-70 cm.
Selain tahan penyakit belang, varietas cabai merah ini, ujar Ifa, agak toleran hama pengisap daun (thrips). Varietas tersebut sesuai ditanam di sentra-sentra produksi cabai dengan ketinggian 500-1.400 meter di atas permukaan laut.
“Untuk penggunaan benih ini oleh para petani (hilirisasi), varietas Carvi Agrihorti terus diperbanyak agar dapat didistribusikan ke para petani. Semoga Carvi Agrihorti dapat segera diadopsi petani dan memperkuat swasembada dan agribisnis cabai di Indonesia,” pungkasnya.