Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Beralih ke Online, Nike Pecat 1.400 Karyawannya di Seluruh Dunia
16 Juni 2017 8:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
ADVERTISEMENT
Nike mengumumkan akan mengurangi 2 persen dari total karyawannya secara global. Salah satu produsen sepatu, pakaian, dan perlengkapan olahraga terbesar di dunia ini akan mengubah struktur bisnisnya agar lebih dekat dengan konsumen.
ADVERTISEMENT
Pada 31 Mei 2016, karyawan Nike secara global tercatat sebanyak 70.700 orang. Akibat perubahan organisasi tersebut, sekitar 1.400 karyawan Nike terancam kehilangan pekerjaan.
"Sistem kepemimpinan dan organisasi Nike akan mempercepat pelaksanaan strategi perusahaan," ujar CEO Nike, Mark Parker, seperti dilansir Reuters, Jumat (16/6).
[Baca juga: Nike Segera Luncurkan Pro Hijab untuk Atlet Berhijab ]
Produsen yang berbasis di Oregon, Amerika Serikat, ini memang tengah menghadapi tekanan besar dari pesaingnya seperti Under Armour dan Adidas, yang mempercepat pengembangan produk baru.
Nike juga berencana menciptakan bisnis global yang hanya berfokus di 12 kota utama, yakni New York, London, Shanghai, Beijing, Los Angeles, Tokyo, Paris, Berlin, Mexico City, Barcelona, Seoul, dan Milan. Parker mengatakan, pertumbuhan kota-kota tersebut diperkirakan akan mencapai 80 persen hingga tahun 2020.
ADVERTISEMENT
"Masa depan olahraga akan diputuskan oleh perusahaan yang terobsesi dengan kebutuhan konsumen yang terus berkembang," jelasnya.
Selain itu, Nike berencana menggandakan produk di bidang alas kaki dan perlengkapannya. Sebab, perusahaan tersebut merupakan pemain terkuat di bidang tersebut dan produknya digemari banyak orang.
Dalam beberapa bulan mendatang, Parker mengatakan ada dorongan besar untuk penyesuaian secara massal, dari mulai produk baru hingga pengalaman digital yang lebih menarik dalam bisnis.
Misalnya, Nike Express Lane, yang memenuhi produk sebagai respons terhadap permintaan konsumen, akan diluncurkan di China pada musim panas ini. Selain itu, nantinya juga akan menggabungkan Nike.com, laman belanja online yang langsung terhubung dengan konsumen, serta bisnis produk digital Nike+.
Nike juga akan mengurangi seperempat jumlah gaya sepatunya dengan fokus pada merek inti seperti ZoomX, Air VaporMax, dan Nike React. "Struktur baru ini menyelaraskan semua tim kami ke arah tujuan utama kami, untuk memberikan inovasi, kecepatan, melalui koneksi langsung," jelas dia.
ADVERTISEMENT