Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
General Manager Sekretaris Perusahaan INKA Ketut Astika mengungkapkan bahwa trem produksi INKA tidak kalah dibandingkan produsen trem lainnya di dunia. Dari segi harga, trem produksi INKA juga bersaing.
"Nanti harga sekitar Rp 40 miliar itu 1 trainset," ungkap Ketut kepada kumparan, Sabtu (6/10).
Dia menambahkan untuk 1 trainset (rangkaian kereta) terdiri dari 2-3 gerbong. Semua produksi trem yang dibuat INKA dilakukan di Madiun, Jawa Timur.
"1 trainset sekitar 2 sampai 3 (gerbong) sih biasaya kalau trem," imbuhnya.

Progresnya sekarang sudah 90 persen dan tinggal menyisakan finishing. Sehingga trem produksi INKA dalam waktu dekat akan segera meluncur.
Berbeda dengan produsen trem pada umumnya yang menggunakan listrik sebagai sumber tenaga, trem produksi INKA justru menggunakan baterai. Sistem kerja nantinya, trem INKA bertenaga baterai akan berhenti di setiap stasiun. Sambil berhenti di stasiun, trem juga mengisi daya dengan menggunakana wireless charger.
ADVERTISEMENT
Untuk memproduksi trem, INKA melibatkan berbagai pihak seperti akademisi dari berbagai perguruan tinggi. Lalu pada perkembangannya, INKA juga menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan PT Pindad (Persero).
Selain itu, INKA juga menggandeng pabrikan Bombardier. Dipilihnya Bombardier karena perusahaan tersebut memiliki track record yang sangat baik. INKA juga beberapa kali menjalin kerja sama dengan Bombardier.
"Kalau Bombardier Inc itu kalau kita bikin Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter itu dia biasanya yang mensuplai sistem penggerak, inverter, gear box," sebutnya.