Beras Mahal, Perpadi: Sulit Kembali ke HET

28 Februari 2024 20:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengangkat beras Bulog di gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (16/2/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Billy Haryanto menuturkan meskipun sedang dalam tren penurunan harga, namun beras belum dapat kembali ke Harga Eceran Tertinggi (HET).
ADVERTISEMENT
Billy bilang, finalisasi penurunan harga beras adalah pada akhir bulan keempat, setelah panen puncak panen raya berlangsung pada Maret hingga April.
“Kalau mau ikutin HET memang berat untuk saat ini. Bulan empat akhir baru bisa ngomong, finalnya disitu,” kata Billy di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada Rabu (28/2).
Evaluasi HET bukan solusi
Kendati demikian, Billy juga memandang evaluasi untuk mengerek HET bukan hal yang baik untuk dilakukan oleh pemerintah. Billy melihat, ketika HET dinaikkan maka akan memicu kelangkaan beras di Tanah Air.
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
Menurutnya, ini bermula saat pemodal raksasa memborong stok beras yang ada, bersamaan dengan terkereknya tingkat inflasi nasional yang berdampak pada sederet permasalahan.
“Tapi kalau HET dinaikin, simalakama juga. Kalau (HET) tinggi-tinggi, tetep ada yang nimbun, ada kartel yang gede-gede, makanya susah. Kalau HET tinggi, inflasi naik, terus yang berkuasa (seperti) yang punya modal besar aja yang berani borong, beras malah ilang,” jelas Billy.
ADVERTISEMENT
Menurut Billy, jika pemerintah berencana mengevaluasi HET beras, harus dalam angka yang relatif kecil. Billy menyarankan kenaikan HET beras ini berkisar antara Rp 500 sampai Rp 1.000 per kg.
“Kalau naiknya dikit-dikit boleh, Rp 500 sampai Rp 1.000 (per kg) boleh, normal,” pungkas Billy.
Adapun HET beras medium adalah Rp 10.900 per kg sedangkan beras premium Rp 13.900 per kg untuk Jawa, Lampung dan Sumatera Selatan berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.