Beredar Video Lawas Rangga Sunda Empire, Dulunya Ketua Dewan Bawang Merah

12 April 2022 11:45 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rangga Sunda Empire sempat mendatangi gedung DPR RI, Kamis (20/1/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Rangga Sunda Empire sempat mendatangi gedung DPR RI, Kamis (20/1/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Sunda Empire menghebohkan publik dengan kemunculannya di Youtube pada Januari 2020. Mereka mengeklaim sebagai induk tatanan dunia yang menyebabkan adanya negara. Bahkan Indonesia disebut hanya menumpang tanah dengan Sunda Empire.
ADVERTISEMENT
Ki Ageng Ranggasasana alias 'Lord Rangga' dan para petinggi Sunda Empire segera ditangkap polisi, lalu divonis 2 tahun penjara pada 27 Oktober 2020. Namun Rangga dan para petinggi Sunda Empire lainnya telah dibebaskan karena mendapat asimilasi pada April 2021.
Baru-baru ini, beredar video lama Rangga saat masih belum menjadi 'Lord Rangga' pemimpin Sunda Empire. Dalam video yang diupload oleh akun Soegeng Sarjadi di Youtube pada 14 Agustus 2014, Ki Ageng Ranggasasana diperkenalkan sebagai Ketua Umum Dewan Bawang Merah RI.
Apa saja yang disampaikan Rangga dalam forum itu?
Forum tersebut juga turut mengundang Suswono yang saat itu menjabat sebagai Menteri Pertanian dan HS Dillon yang waktu itu merupakan Utusan Khusus Presiden RI untuk Penanggulangan Kemiskinan.
ADVERTISEMENT
HRH Ki Ageng Ranggasasana. Foto: Dok. Istimewa
Dalam kesempatan tersebut, Rangga menyebut bahwa komoditas hortikultura bisa membuat Indonesia jadi kekuatan dunia. Ia mengatakan, bawang merah adalah salah satu komoditas hortikultura yang potensinya sangat besar di Indonesia. Tapi nasib petaninya kurang diperhatikan.
"Hortikultura juga bisa menjadi kekuatan dunia. Saat ini bawang merah menjadi satu kekuatan yang hampir 70 persen memenuhi kebutuhan dunia adalah Indonesia. Tapi yang menjadi ironi adalah petaninya miskin. Negaranya kaya, bangsanya miskin," ujar Rangga seperti dikutip kumparan dari akun Youtube Soegang Sarjadi pada Selasa (12/4).
"Bawang filosofinya adalah mata dunia, matanya bumi, maka dengan terdistribusinya bawang merah di tingkat nasional atau dunia, akan melihat potensi daerah-daerah kita termasuk dunia," ia menambahkan.
Pekerja menjemur bawang merah jenis Karet di pusat jual beli bawang kompleks pasar Legi Parakan, Temanggung, Jateng, Selasa (1/3/2022). Foto: Anis Efizudin/ANTARA FOTO
Rangga juga mengungkapkan bahwa Dewan Bawang Merah RI mencanangkan swasembada bawang merah pada 2015. Ia meminta Presiden RI ikut turun tangan agar target itu bisa tercapai.
ADVERTISEMENT
"Walau baru lahir tanggal 9 bulan ini, namun kami sudah mencanangkan pada tahun 2015, kita siap swasembada bawang merah. Namun ini tidak cukup tanpa didukung sistem pertanian yang pas. Negara harus turun tangan. Mungkin tidak hanya Pak Menteri yang turun tangan, Presiden juga harus turun tangan," katanya.
Indonesia, kata Rangga waktu itu, bisa menjadi negara super power pada 2045 bila fokus mengembangkan sektor pertanian. "Untuk menuju negara adikuasa 2045, itu bisa kalau pemerintah serius berkomitmen kembali pada pertanian," tegasnya.