Berita Populer: Donasi Fiktif Akidi Tio; Nilai Medali Emas Greysia/Apriyani

3 Agustus 2021 6:16 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi juara India Open 2019 di New Delhi, India, pada 31 Maret 2019. Foto: STR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu menjadi juara India Open 2019 di New Delhi, India, pada 31 Maret 2019. Foto: STR/AFP
ADVERTISEMENT
Indonesia berhasil menyabet medali emas dalam Olimpiade Tokyo 2020 untuk cabang bulu tangkis. Kemenangan ini diraih lewat tangan Ganda putri Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
ADVERTISEMENT
Informasi di kumparanBisnis terkait nilai medali emas yang diperoleh turut mewarnai berita populer pada Senin (2/8). Soal bisnis perumahan milik Greysia juga turut meramaikan pemberitaan kali ini.
Adapun berita lainnya yang juga ramai dibaca, soal donasi fiktif Rp 2 triliun dari keluarga Akidi Tio. Berikut rangkumannya:

Mengenal Medali Emas Greysia/Apriyani Berikut Nilainya

Pasangan pebulu tangkis Indonesia, Greysia/Apriyani berhasil menang dalam Olimpiade Tokyo 2020. Mereka pun menerima medali emas hingga bakal mengantongi bonus Rp 5 miliar.
Media terkemuka Skotlandia, The Scotsman, mengungkapkan bahan baku terbesar dari setiap keping medali emas di Olimpiade Tokyo adalah perak.
"Emas hanya pelapis permukaannya saja, untuk memberi efek mengkilap dan mewah. Tapi bahan baku utamanya adalah perak yang mencapai 92,5 persen," tulis The Scotsman, Selasa (27/7).
ADVERTISEMENT
Medali emas yang dibagikan untuk para juara di Olimpiade Tokyo, memiliki diameter 85 mm dan ketebalan 3 mm. Sedangkan beratnya 556 gram per keping, namun kadar emasnya sendiri hanya 6 gram.
Dengan komposisi bahan yang dominan perak serta bobot total 556 gram, harga medali emas Olimpiade Tokyo mencapai USD 820 atau setara Rp 11,9 juta. Harga tersebut (campuran perak dan emas) sudah terbilang bagus, mengingat harga komoditas mineral tambang itu di pasar dunia sedang membaik.
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii (tengah) berdiri di podium saat mendapatkan medali emas bulu tangkis ganda putri pada upacara Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8). Foto: Hamad I Muhammad/REUTERS

Mengintip Bisnis Perumahan Greysia

Tak hanya sukses di bidang olahraga, Greysia Polii juga ternyata sukses di bisnis. Di kampung halamannya di Tomohon, Sulawesi Utara, Greysia merambah bisnis perumahan.
Di bawah naungan PT Garda Bangun Sejahtera, Greysia Polii mendirikan perumahan Grazia Residence yang berlokasi di Jalan Pinaras Kelurahan Tumatangtang Satu, Tomohon Selatan, Kota Tomohon.
ADVERTISEMENT
Grazia Residence menawarkan jenis perumahan subsidi dan komersil . Total ada 97 unit yang ditawarkan, terdiri dari 73 unit rumah subsidi dan 24 unit rumah komersil. Salah satu yang ditawarkan adalah rumah tipe 36/105 dengan harga mulai Rp 156,5 juta.
Di perusahaan tersebut, Greysia Polii menjadi Komisaris. Adapun posisi Direktur Utama diisi oleh suami Greysia Polii, Felix Claudius Djimin.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri menerima bantuan Rp 2 Triliun untuk penanganan COVID-19. Foto: Dok Pribadi

Donasi Fiktif Rp 2 Triliun Akidi Tio

Polda Sumsel menangkap anak mendiang Akidi Tio, Heryanti alias Ahong, terkait dugaan donasi fiktif Rp 2 triliun untuk penanganan COVID-19. Sebelum proses hukum ini, pihak keluarga Akidi Tio sempat menyebut-nyebut akan melibatkan Bank Indonesia (BI) hingga 3 bank kakap terkait proses penyetoran dana.
Tiga bank besar yang sempat disebut-sebut akan jadi tujuan penyetoran donasi Rp 2 triliun, adalah BRI, BCA, dan yang terbaru Bank Mandiri. Hal ini diungkap wartawan senior, Dahlan Iskan, dari perbincangan dengan seorang sumber yang merupakan teman dekat Heryanti.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kumparan juga mendapat informasi dari dokter keluarga mendiang Akidi Tio, Prof dr Hardi Darmawan, uang sumbangan Rp 2 triliun akan disetorkan melalui BCA. Terkait penyebutan nama-nama bank kelas kakap itu, kumparan mengkonfirmasi ke pimpinan tiga bank tersebut. Pada umumnya mereka menyatakan hal yang tak jelas tak perlu dikomentari.