Berita Populer: PHK Ramayana hingga RI Mau Tambah Utang Rp 113,4 Triliun

9 April 2020 6:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pekerja pabrik berjalan di luar area pabrik saat jam istirahat di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (7/4/2020). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
ADVERTISEMENT
Sebanyak 87 karyawan Ramayana City Depok tak kuasa menahan tangis saat mendapati kenyataan mereka terkena PHK. Suasana haru yang menyelimuti momentum perpisahan para karyawan itu viral melalui sebuah video di media sosial.
ADVERTISEMENT
PHK karyawan Ramayana ini jadi salah satu berita populer kumparanBisnis, Rabu (8/4). Selain itu, yang tak kalah menjadi perhatian publik, keputusan CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata, yang merelakan gajinya hanya Rp 1 selama masa corona agar tidak ada PHK terhadap karyawan.
Ada pula rencana pemerintah menambah utang baru senilai ratusan triliun rupiah yang mengisi trending ekonomi bisnis.
Berikut 3 berita populer, Rabu (8/4):
Penjelasan Manajemen Ramayana soal Viral Video Tangis Haru Pegawai Usai di-PHK
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk atau Ramayana Depok, melakukan PHK pada sebanyak 87 karyawan. Kasus PHK tepatnya terjadi di Ramayana City Depok, Jawa Barat.
Isu PHK tersebut terendus publik lantaran viral di sosial media Twitter. Sebuah video berdurasi sekitar 1 menit 19 detik memperlihatkan suasana tangis haru para pegawai berseragam biru dan merah muda.
ADVERTISEMENT
Store Manager Ramayana City Plaza Depok, M Nukmal Amdar, membenarkan kabar PHK tersebut. Ia mengungkap kejadian di video itu terjadi pada tanggal 4 April 2020 lalu.
"Kami hanya ingin memverifikasi bahwa video yang beredar merupakan kejadian pada hari Sabtu tanggal 4 April 2020, kondisi di mana para karyawan melakukan sesi perpisahan kepada rekan kerja masing-masing," ujar Nukmal ketika dihubungi kumparan, Rabu (8/4).
Nukmal bilang, kondisi Ramayana City Plaza Depok di tengah Pandemi virus corona memang mengalami penurunan penjualan yang terbilang sangat besar. Sehingga, biaya tidak bisa tertutupi dan untuk proyeksi ke depan akan semakin berat hingga akan ditutup.
"Harapan sales di season Lebaran sudah tidak bisa diharapkan lagi, sehingga pihak Management Pusat mengambil keputusan tutup operasional," tuturnya.
ADVERTISEMENT
APBN 2020 Tekor karena Corona, Pemerintah Mau Tambah Utang Baru Rp 113,4 Triliun
Pemerintah nyatanya telah melakukan persiapan kembali menarik utang dari lembaga internasional demi menambal defisit APBN 2020.
Rencana tersebut diungkapkan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, dalam rapat virtual dengan Komisi XI DPR. Perry menjelaskan, otoritas moneter bisa masuk dan membeli obligasi pemerintah melalui pasar perdana dalam kondisi abnormal.
Namun saat ini, pemerintah akan fokus memaksimalkan sumber dana dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) maupun dana abadi.
Selain itu, pemerintah juga disebut akan mengutamakan pembiayaan dari lembaga internasional seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia (ADB), hingga The Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) untuk menambah pundi-pundi negara.
Rencananya, total utang yang ditarik mencapai USD 7 miliar atau setara dengan Rp 113,4 triliun (kurs dolar Rp 16.200).
ADVERTISEMENT
Pada awal pekan ini, pemerintah juga berhasil menerbitkan surat utang berdenominasi dolar AS atau Global Bond sebesar USD 4,3 miliar yang terdiri dari tiga seri. Salah satu serinya bahkan memiliki tenor hingga 50 tahun, tenor terlama yang pernah diterbitkan Indonesia maupun negara-negara di Asia.
Dana dari hasil Global Bond itu nantinya juga akan digunakan untuk menambal defisit anggaran APBN 2020 yang diproyeksi melebar menjadi Rp 853 triliun atau 5,07 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Kopi Kenangan di Grand Indonesia Foto: Nurvita Indarini/ kumparan
CEO Kopi Kenangan Rela Digaji Rp 1 agar PHK Karyawan Tak Terjadi
Manajemen Kopi Kenangan memastikan tidak ada PHK kepada karyawan selama menghadapi pandemi virus corona atau COVID-19. Demi mengurangi beban perusahaan, founder dan CEO Kopi Kenangan, Edward Tirtanata pun rela digaji Rp 1 per bulan.
ADVERTISEMENT
Kopi Kenangan juga mengalokasikan Rp 15 miliar untuk mendukung tenaga medis, serta melindungi para barista, karyawan, dan konsumen dalam menghadapi pandemi COVID-19.
Edward menjelaskan, mulai 23 Maret 2020, manajemen Kopi Kenangan telah mengeluarkan Message From CEO: One Cup, One Customer, One Rupiah, upaya memastikan Kopi Kenangan tidak akan melakukan PHK terhadap barista dan karyawan tetap Kopi Kenangan.
Pimpinan Kopi Kenangan itu juga telah mengambil langkah pertama untuk memastikan kelangsungan bisnis dengan hanya mengambil gaji Rp 1 per bulan mulai Maret 2020 sampai krisis ini berhasil diatasi.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!