Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Stok masker kosong di tengah pandemi corona membuat masyarakat bingung. Kalau pun ada, harga masker cenderung mahal.
ADVERTISEMENT
Para pedagang di Pasar Pramuka mengaku, saat ini stok masker hanya berada di tangan-tangan calo. Mereka menjual masker dengan harga mencapai Rp 500.000 per boks.
Berita kumparan bisnis soal stok masker kosong di Pasar Pramuka menjadi salah satu berita yang paling banyak dibaca pada Minggu (5/4). Selain itu, ada juga berita tentang pedagang minta pemerintah segera memberantas penimbun masker hingga distribusi masker yang sulit sejak awal tahun.
Stok Masker di Pasar Pramuka Kosong
Saat ini stok masker di Pasar Pramuka, Jakarta, kosong. Kondisi ini telah terjadi sejak 2-3 pekan lalu.
“Barang kosong,” urai Pembina Pedagang Farmasi Pasar Pramuka, Yoyon kepada kumparan, Minggu (5/4).
Yoyon mengatakan, toko-toko sudah tidak lagi menyediakan masker dengan jenis apa pun. Masyarakat kesulitan mencari masker di Pasar Pramuka.
ADVERTISEMENT
Yoyon mencatat, harga masker di luar Pasar Pramuka sudah mahal. Kondisi sulit ini berseberangan dengan seruan pemerintah DKI Jakarta yang mewajibkan penggunaan masker bagi setiap warga yang keluar rumah.
Sementara itu, untuk harga di luar Pasar Pramuka sudah mencapai Rp 500 ribu per boks. Bahkan di e-commerce harga masker jenis Sensi mencapai Rp 600.000 per boks.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengeluarkan seruan agar semua masyarakat wajib mengenakan masker saat keluar rumah.
"Selalu menggunakan masker ketika berada atau berkegiatan di luar rumah, tanpa kecuali," kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/4).
Bahkan, Anies melakukan penekanan agar instruksi ini terus digaungkan sampai ke tingkat Ketua RT, RW, hingga PKK untuk senantiasa mengingatkan warga agar menggunakan masker ketika di luar rumah.
ADVERTISEMENT
Pedagang Pasar Pramuka Minta Kepolisian Berantas Penimbun Masker
Pedagang Pasar Pramuka meminta aparat kepolisian memberantas calo masker. Alasannya, praktik tersebut erat kaitannya dengan penimbunan untuk mengeruk keuntungan pribadi. Akibatnya, stok masker di pasaran sudah tidak tersedia.
Pembina Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon berharap pihak kepolisian segera bertindak untuk memberantas penimbun masker.
"Cari masker di toko-toko enggak ada. Mereka beli di calo-calo itu. Kalau memang serius ingin memberantas, tangkap pelaku penimbunan," tegasnya kepada kumparan, Minggu (5/4).
Dia juga mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai masker yang dijual bebas. Alasannya, produk-produk masker dari calo tidak memiliki kualitas yang standar.
"Pihak kepolisian mari kita bekerja sama untuk memberantas penimbun masker ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Pedagang Masker di Pasar Pramuka Sudah Tidak Dapat Pasokan Sejak Desember 2019
Para pedagang masker di Pasar Pramuka kini tak bisa berbuat banyak untuk menyediakan pasokan stok bagi masyarakat. Sebab saat ini stok masker di Pasar Pramuka kosong.
Pembina Pedagang Farmasi Pasar Pramuka Yoyon mengungkapkan, para pedagang di Pasar Pramuka sudah tidak menerima distribusi masker dari pemasok sejak Desember 2019.
"Udah enggak ada karena stok pendistribusian kita enggak ada. Sudah mulai kasus pertama virus corona di China enggak dikirim ke kita," ungkapnya kepada kumparan, Minggu (5/4).
Yoyon mengatakan, toko-toko sudah tidak lagi menyediakan masker dengan jenis apa pun. Masyarakat kesulitan mencari masker di Pasar Pramuka.
ADVERTISEMENT