Berita Populer: Website Tandingan Kartu Prakerja hingga Viral Satpam BNI

20 Mei 2020 3:53 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prakerja.org, program pelatihan online gratis yang jadi tandingan program Kartu Prakerja versi pemerintah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Prakerja.org, program pelatihan online gratis yang jadi tandingan program Kartu Prakerja versi pemerintah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ide membuat website pelatihan tandingan Kartu Prakerja yang gratis mengawali berita populer kumparan pada Selasa (19/5). Siapa yang tak heboh saat mega proyek pelatihan online Rp 5,4 triliun dibuat secara cuma-cuma melalui prakerja.org.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada berita soal Satpam BNI yang mendapat penghargaan karena secara tegas melarang pria yang masuk mesin ATM. Kejadian satpam ini sempat menjadi viral di jagat maya.
Sebagai pelengkap berita populer pagi ini, ada curhat pelanggan PLN yang mengeluh karena tagihan listriknya malah naik. Berikut kumparan membagikan berita populer kemarin:

Prakerja.org, Tandingan Kartu Prakerja

Program Kartu Prakerja hingga kini masih menuai kritik. Tak hanya berbentuk ucapan, ketidakpuasan terhadap program populis ini pun ditunjukkan dengan ide kreatif untuk gotong-royong membuat laman pelatihan online gratis bernama prakerja.org.
Salah satu inisiator prakerja.org, Andri W Kusuma mengungkapkan, awal mula tercetusnya gagasan membuat platform yang banyak disebut sebagai 'tandingan' program Kartu Prakerja itu adalah adanya perasaan miris. Utamanya, karena pelatihan yang berfungsi sebagai edukasi itu seharusnya bisa didapatkan secara gratis namun dibanderol dengan harga sampai jutaan.
ADVERTISEMENT
"Miris sekali pada tatanan pelaksanaanya (Kartu Prakerja) adalah apa ukurannya? Kok uang saudara-saudara kita teman-teman kita yang sedang sulit karena di PHK, kok dipotong Rp 1 juta? Tanda kutip dipaksa mengeluarkan uang Rp 1 juta," ujar Andri kepada kumparan, Selasa (19/5).
Andri menjelaskan, pemangkasan uang sebesar Rp 1 juta untuk pelatihan serta standar harga juga tidak dilengkapi dengan kejelasan data.
Ditambah lagi, kata dia, untuk kondisi saat ini, anggaran sebesar Rp 5,6 triliun hanya untuk pelatihan online adalah ongkos yang sangat mahal. Padahal, banyak orang yang lebih memprioritaskan pemenuhan kebutuhan pokok.

Viral Satpam BNI Larang Pria Tak Bermasker Masuk ATM

Seorang petugas satpam PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) viral di media sosial. Satpam tersebut viral karena ketegasannya melarang seorang pria masuk ke mesin ATM tanpa memakai masker.
ADVERTISEMENT
Dari rekaman video di akun Instagram Lambe Turah, sang satpam dengan tenang menjelaskan bila semua orang wajib menggunakan masker pada masa pandemi virus corona. Nasabah pun diminta untuk menggunakan masker saat masuk ke ruang ATM.
Namun, nasabah BNI tersebut kekeh untuk masuk ke mesin ATM tanpa memakai masker. Bahkan si nasabah tampak mendorong dan menarik masker dari petugas BNI tersebut. Meski diprovokasi, satpam BNI tetap tegas melarang masuk dan tak tersulut emosinya.
Ilustrasi BNI. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Dikutip dari akun Instagram Humas Polres Jepara, kejadian tersebut terjadi di Kantor BNI Cabang Bangsri, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Setelah video viral, Kepolisian dari Polres Jepara melakukan mediasi. Si nasabah tersebut akhirnya meminta maaf kepada satpam BNI yang sempat didorong olehnya.
ADVERTISEMENT
Atas ketegasannya dalam masa penegakan peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pihak BNI hingga Pemerintah Kabupaten Jepara pun memberikan penghargaan kepada satpam tersebut.

Curhat Pelanggan PLN: Yang Sana Dapat Listrik Gratis, Tagihan Kita Malah Naik

Pemerintah memperpanjang pemberian stimulus listrik gratis bagi masyarakat kurang mampu hingga September 2020. Sebelumnya stimulus listrik gratis bagi 24 juta pelanggan listrik 450 VA dan diskon 50 persen untuk 7 juta pelanggan 900 VA bersubsidi hanya berlaku selama tiga bulan, yaitu April-Juni 2020.
Perpanjangan program listrik gratis itu mendapat beragam tanggapan dari para pelanggan PLN. Para pelanggan yang tidak mendapatkan listrik gratis mengeluh karena tagihan mereka justru naik dibanding bulan-bulan sebelumnya.
"Ada yang digratiskan, ada yang terimbas juga sehingga tarifnya naik. Kalau pemerintah mau membantu rakyat jangan pula dibebankan kepada rakyat yang lain. Udah gitu iuran BPJS ikutan naik pula. Ampun dah pemerintah sekarang," kata Sri Yani, salah satu pembaca kumparan, Senin (18/5).
Warga memasukkan pulsa token listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4). Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pembaca kumparan lainnya, Lulu Ummarzhan Chania, melontarkan komentar senada. Ia mengaku tagihan listriknya justru melonjak. Ia memang tak termasuk pelanggan listrik 450 VA atau 900 VA bersubsidi. Meski demikian, kenaikan tagihan listrik terasa memberatkan bagi dirinya yang masih mengontrak rumah.
ADVERTISEMENT
"Rumah gue aja sebelumnya 600-an aja tapi sekarang jadi 800 ribu. Walaupun rumah gue 1300 Watt tapi itu kan dari orang yang punya rumah, sedangkan gue masih ngontrak. Harusnya survei dulu, enggak semua yang di atas 900 Watt itu rumah pribadi," ujarnya.
Tak semua pelanggan memberi respons negatif. Seperti Abdul Kadir, pembaca kumparan yang menerima stimulus listrik gratis.
"Alhamdulillah saya sudah merasakannya 2 bulan ini mendapatkan token gratis. Insyaallah sampai September," katanya.