Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Berkah Hulu Migas, SKK Migas Sebut Bojonegoro Daerah Terkaya di RI
28 Oktober 2022 12:47 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala UPP JTB SKK Migas Waras Budi Santosa menuturkan, Bojonegoro menjadi kabupaten terkaya di Indonesia sebab adanya dana bagi hasil dan pendapatan dari kegiatan hulu migas yang sangat signifikan.
Hal tersebut mengingat Bojonegoro merupakan tempat beberapa lapangan migas , sebut saja Lapangan Unitisasi Gas Jambaran-Tiung Biru (JTB), Lapangan Banyuurip, hingga Lapangan Mudi.
"Di sekitar sini yang kecil-kecil itu paling signifikan bahwa kontribusi hulu migas ke PAD (Pendapatan Asli Daerah) sini menjadikan Bojonegoro ini secara APBD mungkin terkaya di Indonesia," ujarnya saat media briefing di Bojonegoro , Rabu (26/10).
Waras melanjutkan, beberapa lapangan migas tersebut memiliki kapasitas produksi yang besar. Contohnya Lapangan JTB yang akan memproduksi gas hingga 192 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) mulai Desember 2022.
ADVERTISEMENT
Dia pun berharap, Lapangan JTB bisa menjadi pusat atau hub dari pengembangan lapangan gas lain di Bojonegoro. Proyek ini memiliki luas 10 hektar, namun masih banyak lahan atau space yang belum dimanfaatkan.
"Walaupun ini belum ada rencana, tapi bayangan saya kalau ini bisa jadi hub mungkin bisa men-trigger develop lapangan idle lain," tuturnya.
Jatim Akan Surplus Gas di 2023
Selain itu, Waras mengungkapkan Jatim akan mengalami surplus pasokan gas di 2023, lantaran Lapangan JTB sudah mulai beroperasi di akhir tahun ini. Selain proyek JTB, dia menyebut ada proyek gas raksasa lain di Jatim, yaitu Husky-CNOOC Madura Limited (HCML).
"Dengan adanya proyek JTB dan proyek kami di offshore Jatim, di HCML saya sebutkan saja, kemungkinan besar Jatim akan surplus gas. Kalau selama ini kita mengalami shorted di Jatim, ini kemungkinan besar di 2023 akan surplus," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Waras menjelaskan, dengan membeludaknya pasokan gas di Jatim, SKK Migas dan pemerintah memastikan seluruhnya bisa dimanfaatkan. Salah satunya memanfaatkan pengembangan kawasan industri di Batang, Jateng.
"Harapannya kami adalah market di Jateng, proyek di Batang dengan syarat pipa (gas) dari Semarang ke Batang kelanjutan dari Gresik-Semarang itu jadi, di sana harus siap terima," ujarnya.
Selain itu, dia pun berharap idealnya pasokan gas dari Jatim bisa didistribusikan ke daerah lain, terutama Jabar, melalui pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
"Idealnya pipa Gresik-Semarang harusnya nyambung ke Cirebon, sehingga surplus nanti dari potensi-potensi lapangan lain yang masih idle, bisa kita develop dan bisa mengisi gas di Jabar dengan tidak melupakan ada industri baru yang akan tumbuh kita buka dengan lebar," jelasnya.
ADVERTISEMENT