Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Berkat Strategi Ciamik, Margin Kontribusi Grup GoTo Naik di Q2 2022
30 Agustus 2022 17:44 WIB
·
waktu baca 4 menitBerdasarkan data laporan resmi GoTo per Selasa (30/8/2022), margin kontribusi dan EBITDA yang disesuaikan sebagai persentase dari GTV tumbuh masing-masing 47 basis poin (bps) dan 69 bps dibandingkan kuartal sebelumnya. Dengan capaian tersebut Grup GoTo optimis menargetkan margin kontribusi yang positif juga pada kuartal pertama 2024.
Sementara segmen on-demand services dan e-commerce ditargetkan akan mencapai margin kontribusi positif masing-masing pada kuartal pertama 2023 dan keempat 2023. Margin kontribusi sendiri merupakan rasio nilai dari profitabilitas masing-masing produk yang ada di perusahaan GoTo, sebelum dikurangi oleh biaya headquarter atau operational expenses.
Direktur Utama Grup GoTo, Andre Soelistyo, menyebutkan, di kuartal kedua perseroan terus fokus pada pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan berkesinambungan.
“Pada kuartal kedua, kami terus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkualitas. Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kami telah berhasil menumbuhkan nilai transaksi bruto (GTV) serta pendapatan bruto Perseroan. Pertumbuhan juga tercatat di margin bisnis, dibandingkan dengan kuartal yang lalu. Hal tersebut mendorong percepatan langkah kami mencapai profitabilitas,” jelas Andre, dalam keterangan resminya pada Selasa (30/8).
Andre juga menerangkan bahwa strategi dalam mengedepankan diferensiasi produk dan pergeseran dari bisnis berbasis insentif, membuahkan hasil yang baik. Sejak implementasi strategi tersebut, penggunaan lintas platform meningkat dan mampu memberikan ruang untuk menajamkan fokus, meningkatkan jumlah pelanggan setia dengan monetisasi bernilai tinggi.
Selain itu, perseroan juga berhasil mengurangi jumlah insentif sebagai persentase dari GTV sebanyak 52 bps dibandingkan kuartal sebelumnya. Seiring penguatan monetisasi, gerak ini pun telah meningkatkan margin kontribusi Grup sebesar 47 basis poin. Bagian margin EBITDA yang disesuaikan sebagai persentase dari GTV juga meningkat 69 bps secara quarter-on-quarter, sehingga mempercepat langkah perseroan menuju profitabilitas.
Pencapaian GoTo saat ini tak lepas dari sejumlah strateginya. Pertama, mendorong monetisasi pada segmen on-demand services dan e-commerce, dengan peningkatan take rate dari semula masing-masing 60 bps dan 18 bps, menjadi 21,6 persen dan 3,1 persen. Pertumbuhan ini didorong oleh pembaruan skema take rate pedagang dalam bisnis e-commerce serta pemberlakuan platform fee.
Kedua, pengurangan total insentif sebagai persentase dari GTV sebanyak 52 basis poin quarter-on-quarter menjadi -3,5 persen. Langkah ini didukung oleh fokus perseroan untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkualitas.
Strategi ketiga GoTo ialah pemanfaatan dana dan model pembelajaran mesin (machine learning) yang lebih baik guna meningkatkan akurasi penargetan iklan serta hasil dari setiap belanja pemasaran dan promosi yang dikeluarkan. Sementara strategi terakhir berupa sinergi ekosistem, seperti pemanfaatan GoPayCoins lebih luas yang mulai sukses mendorong efisiensi serta peningkatan margin kontribusi per konsumen.
Hingga semester I tahun ini, pendapatan bruto GoTo naik 49 persen year on year mencapai Rp 10,7 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 7,19 triliun (proforma). Adapun nilai transaksi bruto (gross transaction value / GTV) naik sebanyak 42 persen atau mencapai Rp 290,5 triliun dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Secara per kuartal, khusus di kuartal II tahun 2022 GoTo mencatat nilai GTV sebesar Rp 150,5 triliun, melampaui target yang dicanangkan secara kuartalan antara Rp 142 - Rp 150 triliun. Sementara itu, pendapatan bruto kuartal II tahun 2022 juga tercatat hingga Rp 5,5 triliun, mencapai batas atas target pendapatan.
Meski demikian, tercatat pula rugi EBITDA pada semester I tahun 2022 yang disesuaikan hingga mencapai Rp 9 triliun. Jumlah kerugian ini lebih besar daripada periode yang sama di tahun 2021 yang hanya Rp 5,8 triliun.
Adapun soal pendapatan bersih GoTo, manajemen mencatat sebesar Rp 3,39 triliun pada semester I tahun 2022. Angka ini melesat hingga 73 persen dari semester I pada 2021 yang hanya mencapai Rp 1,96 triliun.