Bersiap Resesi! IMF Pangkas Proyeksi Ekonomi Global 2023 Jadi 2,7 Persen

12 Oktober 2022 5:17 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi IMF Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi IMF Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global di tahun depan menjadi 2,7 persen, dari proyeksi sebelumnya 2,9 persen. Risiko terjadinya resesi pun makin nyata.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk tahun ini, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tetap 3,2 persen. Angka ini menurun dari realisasi tahun lalu 6,0 persen.
Dalam laporan proyeksi ekonomi IMF edisi Oktober 2022, Rabu (12/10), lembaga keuangan yang bermarkas di Washington, DC tersebut menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun depan merupakan yang terlemah sejak 2001, di mana saat itu pertumbuhan ekonomi global sebesar 2,5 persen.
"Tiga ekonomi terbesar di dunia, China, Uni Eropa, dan Amerika Serikat, akan melambat secara signifikan dalam 2022 dan 2023, dengan penurunan proyeksi pertumbuhan akibat ekspektasi kenaikan suku bunga yang signifikan oleh bank sentral untuk meredam inflasi," tulis laporan tersebut.
Dalam laporan IMF tersebut juga disebutkan bahwa produk domestik bruto (PDB) riil global kemungkinan akan mengalami kontraksi, setidaknya selama dua kuartal berturut-turut di 2023. Kemungkinan terjadinya resesi ini mencapai 43 persen. "Revisi negatif (dari proyeksi ekonomi) lebih terasa untuk negara maju dibandingkan dengan negara berkembang," tulisnya.
ADVERTISEMENT
Warga terlihat berjalan di New York, Amerika Serikat saat kota tersebut sedang lockdown. Foto: REUTERS / Eduardo Munoz
Untuk negara maju, IMF memproyeksi pertumbuhan ekonomi di 2023 sebesar 1,3 persen, turun dibandingkan proyeksi sebelumnya yang mencapai 1,5 persen. Sementara di negara berkembang, IMF memproyeksi pertumbuhan mencapai 3,6 persen di 2023, juga menurun dari proyeksi sebelumnya yang bisa mencapai 3,7 persen.
Inflasi Naik Tajam
IMF juga memproyeksi kenaikan laju inflasi global yang signifikan, dari 4,7 persen di 2021 diperkirakan naik menjadi 8,8 persen di 2022. Bahkan, inflasi di tahun ini diperkirakan bisa mencapai puncaknya 9,5 persen.
Namun demikian, inflasi global diproyeksi kembali menurun menjadi 6,5 persen di 2023 dan mulai normal ke 4,1 persen di 2024.
Di negara maju, IMF memproyeksi laju inflasi mencapai 7,2 persen di 2022 dan mulai normal ke 4,4 persen di 2023. Sedangkan di negara berkembang, inflasi diperkirakan naik menjadi 9,9 persen di 2022 dan mulai turun ke 8,1 persen di 2023.
ADVERTISEMENT
Risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dan kenaikan inflasi diproyeksi masih terus terjadi. Sejumlah risiko ini sebagai imbas dari invasi Rusia ke Ukraina, kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral, serta pandemi yang belum juga usai.