BFI Finance Cetak Laba Rp 701 Miliar di 2020, Turun 1,4 Persen

12 Maret 2021 20:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung BFI Finance. Foto: Dok. BFI Finance
zoom-in-whitePerbesar
Gedung BFI Finance. Foto: Dok. BFI Finance
ADVERTISEMENT
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) membukukan laba bersih Rp 701,59 miliar pada tahun 2020. Nilai laba bersih perusahaan leasing ini terkoreksi sebesar 1,4 persen dibandingkan dengan laba bersih di tahun 2019. Sementara itu, rata-rata industri pembiayaan kendaraan (leasing) mengalami kontraksi laba 61,2 persen selama tahun 2020.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, rasio pembiayaan bermasalah (Non-Performing Financing/NPF) per 31 Desember 2020 tercatat angka 1,72 persen, lebih baik dari rata-rata industri dengan angka rasio 4,01 persen.
“Kami menyalurkan pembiayaan secara prudent dan selektif baik sebelum dan selama pandemi sehingga kami mampu mengontrol pemburukan kualitas piutang yang terjadi. Kami juga melakukan penyesuaian proses kerja dan recovery yang cepat dan terarah sehingga rasio NPF bisa membaik di bawah rata-rata industri,” ujar Finance Director BFI Finance, Sudjono dalam siaran pers BFI Finance kepada kumparan, Jumat (12/3).
Meski selektif, Sudjono memastikan bahwa perusahaan akan tetap berkomitmen membantu masyarakat dalam aktivitas produksi dan konsumsi. Terhitung sejak April hingga Agustus 2020, BFI Finance relaksasi pembiayaan kepada konsumen yang terdampak pandemi.
ADVERTISEMENT
Per 31 Desember 2020, sisa nilai piutang yang direlaksasi mencapai Rp 4,6 triliun atau 33,1 persen dari nilai piutang pembiayaan yang dikelola, turun dari persentase tertinggi 35,5 persen di bulan September 2020. Tipe relaksasi yang paling banyak adalah penundaan pembayaran pokok angsuran dan perpanjangan tenor angsuran. Kendati Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak mewajibkan Perusahaan untuk membuat cadangan khusus atas kontrak-kontrak yang direstrukturisasi, namun BFI Finance telah membuat cadangan khusus atas kontrak-kontrak tersebut.
“Kami menyadari bahwa sebagian konsumen yang direstrukturisasi tidak akan mampu melanjutkan kewajiban angsuran dan akan meningkatkan kerugian kredit pada tahun depan. Oleh karena itu, kami telah mencatatkan provisi tambahan pada tahun ini sehingga diharapkan kinerja keuangan tahun mendatang tidak akan terbebani oleh kontrak relaksasi yang terjadi pada tahun 2020,“ lanjut Sudjono.
Motor listrik Kymco F9. Foto: dok. Moto7
BFI Finance juga berpartisipasi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk penanganan pandemi COVID-19. Bertindak sebagai penyalur subsidi bunga/subsidi margin kepada konsumen usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah, Perusahaan telah menyalurkan subsidi bunga yang diterima dari pemerintah bagi sekitar 74 ribu konsumen BFI Finance yang memenuhi syarat.
ADVERTISEMENT
Di tengah meningkatnya risiko akibat berlanjutnya pandemi COVID-19, BFI Finance tetap mendapatkan dukungan fasilitas pendanaan dari bank-bank nasional dan sindikasi asing selama tahun 2020 serta melakukan emisi obligasi dengan keseluruhan jumlah fasilitas baru mencapai sebesar Rp 5,2 triliun.
“Kami menengok kembali tahun 2020 dan mensyukuri kinerja yang telah dicapai di tengah berbagai tantangan yang dihadapi. Tanpa kerja keras dan kepercayaan dari seluruh stakeholder BFI Finance, krisis ini akan terasa jauh lebih berat untuk dilalui. Target kami tahun 2021 adalah mengembalikan size bisnis ke posisi prapandemi. Tentunya target ini sangat menantang dan tidak terlepas dari perkembangan kondisi eksternal yang menjadi faktor pendukung penting,” ucap Sudjono.