BI Akan Luncurkan Rupiah Digital, Ini Deretan Manfaatnya

19 Agustus 2021 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Dok. Departemen Komunikasi Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) berencana menerbitkan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau yang disebut dengan Rupiah Digital. Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan sejumlah manfaatnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, implementasi Rupiah Digital akan memberikan banyak dampak positif bagi perekonomian dan juga masyarakat. Salah satunya membuat biaya transaksi menjadi lebih murah.
"CBDC jelas akan meningkatkan efisiensi ekonomi. Dan tentunya saja efisien bagi masyarakat. Dari wholesale bisa ke ritel," ujar Perry dalam Konferensi Pers RDG BI, Kamis (19/8).
Perry menjelaskan Rupiah Digital ini nantinya akan diedarkan melalui platform teknologi bernama digital blockchain dan distributed ledger technology (DLT). Artinya pendistribusian Rupiah Digital akan dilakukan secara lebih efisien. Di sisi lain, hadirnya Rupiah Digital juga akan menekan biaya transaksi di perbankan.
"Transaksi bank di pasar uang akan efisien dan nol biaya transaksi karena perbankan tersambung dalam sistem digital currency dalam konteks wholesale Digital Rupiah," ujarnya.
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Aditia Noviansyah
Selain murah, menurut Perry penerapan Rupiah Digital juga akan membuat transaksi menjadi lebih cepat. Nantinya transaksi Rupiah Digital akan dibantu oleh sistem Bank Indonesia Fast dan QRIS.
ADVERTISEMENT
"Sehingga selain cost of transaction akan sangat rendah, kecepatan transaksi akan sangat cepat," ujarnya.
Meski demikian, Perry mengakui bahwa penerapan Rupiah Digital tidak bebas dari risiko cyber security. Untuk itu Perry menegaskan bahwa pihaknya akan terus fokus pada manajemen risiko dalam pengembangan CBDC termasuk juga soal cyber security.
"Banyak manfaat CBDC, cost of transaction (rendah), kecepatan transaksi, perputaran uang dalam ekonomi, dan semuanya adalah (meningkatkan) efisiensi, produktivitas dan pertumbuhan ekonomi, di samping lebih inklusif bagi sektor ritel dan ekonomi keuangan kita," ujar Perry.