BI Akui Rupiah Mulai Tertekan, Sentuh Rp 14.800 per Dolar AS

20 Juli 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini kembali tertekan. Rupiah menyentuh Rp 14.800 per dolar AS.
ADVERTISEMENT
Mengutip data Bloomberg, nilai tukar rupiah hari ini pada pukul 11.37 WIB bergerak melemah terhadap dolar AS di Rp 14.817,50 atau turun 115,00 poin (0,78 persen). Sedangkan untuk kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR), kurs rupiah terhadap dolar hari ini dipatok di posisi Rp 14.832,00.
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti di acara Implementasi sistem informasi monitoring devisa terintegrasi seketika. Foto: Nicha Muslimawati/kumparan
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, pelemahan nilai tukar saat ini juga dialami oleh negara berkembang lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh faktor global akibat pandemi virus corona.
“Nilai tukar emerging mulai ada tekanan, karena adanya analisa-analisa, mereka menjauhi instrumen risiko tinggi dan kembali ke US, sehingga rupiah dan mata uang regional alami tekanan,” kata Destry dalam webinar BPPK Kemenkeu, Senin (20/7).
ADVERTISEMENT
Destry menjelaskan, akibat pandemi COVID-19 saat ini para investor beralih ke instrumen yang risikonya lebih rendah, seperti US Treasury. Akibat hal tersebut, maka terjadi pembalikan modal asing di negara berkembang.
"Mereka beli lagi bond US (obligasi AS) sehingga rupiah dan beberapa mata uang regional mengalami tekanan," jelasnya.
Berdasarkan data BI, sejak awal tahun ini hingga pekan lalu, rupiah sudah melemah atau depresiasi 3,57 persen (ytd) terhadap dolar AS. Namun, pelemahan itu tak sedalam negara berkembang lainnya, seperti ringgit Malaysia yang melemah 4,4 persen (ytd), won Thailand 6,08 persen (ytd), hingga Brasil yang melemah 34,4 persen (ytd).