BI Bakal Beri Insentif ke Bank yang Rajin Salurkan Kredit Sektor Padat Karya

16 Oktober 2024 19:49 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memperluas kebijakan implementasi insentif likuiditas makroprudensial (KLM) guna mendukung penyaluran kredit perbankan.
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan insentif kepada bank yang menyalurkan kredit pada sektor padat karya mulai 1 Januari 2025.
"Itu tahap ketiga, ini InsyaAllah kita akan kebut dalam bulan ini, bulan depan, supaya bisa efektif kita implementasikan per 1 Januari 2025," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (16/10).
Dengan diberikan insentif tersebut, BI berharap penyaluran kredit ke sektor padat karya dapat tumbuh signifikan. Menurutnya, saat ini kredit sektor padat karya masih tumbuh terbatas.
Apalagi sudah diberikan insentif likuiditas, sektor ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (tengah) didampingi Deputi Gubernur Senior Destry Damayanti (kanan) dan Deputi Gubernur Doni P Joewono (kiri) menyampaikan keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
"Nanti kalau kreditnya tumbuh, pertumbuhan sektor tumbuh, pertumbuhan ekonomi tumbuh, penciptaan lapangan kerja tumbuh, pendapatan masyarakat naik, konsumsi naik, mendorong ekonomi lagi," kata Perry.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia terus memperkuat implementasi KLM. Ke depan, penguatan KLM dilakukan untuk mendorong peningkatan kredit atau pembiayaan pada sektor usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja, serta sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Termasuk kelas menengah bawah, segmen UMKM dan Ultra Mikro (UMi) serta sektor hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian," ujarnya.