BI Bakal Tambah Insentif Likuiditas ke Bank untuk Dukung Program 3 Juta Rumah

15 Januari 2025 17:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur di Kantor Pusat Bank Indonesia, Rabu (15/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur di Kantor Pusat Bank Indonesia, Rabu (15/1/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) membuka peluang menambah Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) BI untuk program prioritas pemerintah, termasuk program 3 juta rumah.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung, mengatakan pada dasarnya implementasi kebijakan KLM BI selama ini sudah disampaikan kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke sektor perumahan rakyat, real estate, dan konstruksi.
"Kami lihat monitoring kami menunjukkan realisasinya sangat, hampir semua digunakan insentif itu untuk penyaluran kredit di sektor-sektor perumahan," katanya saat konferensi pers RDG BI, Rabu (15/1).
Foto udara rumah subsidi yang telah selesai dibangun di Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, Kamis (7/11/2024). Foto: Putra M. Akbar/Antara Foto
Juda memastikan BI selalu mendukung berbagai program dan kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto, yang termasuk dalam visi misi Asta Cita, melalui kebijakan KLM yang akan terus ditingkatkan.
"Ke depan, tadi juga disampaikan di dalam press release oleh Pak Gubernur, KLM di sektor-sektor yang merupakan prioritas program pemerintah termasuk perumahan, ini akan dilanjutkan dan bahkan akan kita tingkatkan," ungkap Juda.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan BI terus memperkuat efektivitas implementasi KLM. Pada 2025, KLM diarahkan untuk mendorong kredit atau pembiayaan perbankan untuk mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
"Mulai 1 Januari 2025, insentif KLM telah disalurkan pada sektor-sektor yang mendukung pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, yaitu antara lain sektor pertanian, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan dan pariwisata dan ekonomi kreatif, konstruksi, real estate , dan perumahan rakyat, serta UMKM, Ultra Mikro, dan hijau," tutur Perry.
Hingga minggu kedua Januari 2025, BI telah menyalurkan insentif KLM senilai Rp 295 triliun atau meningkat Rp 36 triliun dari Rp 259 triliun pada akhir Oktober 2024.
Insentif telah dibagikan kepada kelompok bank BUMN senilai Rp 129,1 triliun, bank BUSN Rp 130,6 triliun , BPD Rp 29,9 triliun, dan KCBA Rp 5 triliun.
ADVERTISEMENT
"Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit atau pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan Pemerintah, otoritas keuangan, Kementerian/Lembaga, perbankan, dan pelaku usaha," katanya.