BI Beli SBN Rp 80,98 T per 22 April 2025, Perkuat Sinergi Fiskal-Moneter

23 April 2025 17:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Fathul Habib Sholeh
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) telah melakukan pembelian Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 80,98 triliun hingga 22 April 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya memperkuat sinergi antara kebijakan moneter dan fiskal, sekaligus menjaga stabilitas ekonomi nasional di tengah dinamika global.
ADVERTISEMENT
Pembelian SBN tersebut dilakukan melalui dua jalur, yakni pasar sekunder dan pasar primer. Dari total Rp 80,98 triliun, sebesar Rp 54,98 triliun dibeli di pasar sekunder, sementara Rp 26,00 triliun dibeli di pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk yang berbasis syariah.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan langkah ini sejalan dengan strategi penguatan operasi moneter yang lebih pro-pasar dan fleksibel dalam merespons kondisi perekonomian.
"Selama tahun 2025 (hingga 22 April 2025), Bank Indonesia telah membeli SBN sebesar Rp 80,98 triliun, yaitu melalui pasar sekunder sebesar Rp 54,98 trilliun dan pasar primer dalam bentuk Surat Perbendaharaan Negara (SPN), termasuk syariah, sebesar Rp 26 triliun," kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (23/4).
Foto multiple exposure saat Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers terkait hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Rabu (20/11/2024). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Pembelian ini tidak hanya menjadi bagian dari strategi penguatan likuiditas di pasar, tetapi juga menjadi wujud dukungan BI terhadap pembiayaan fiskal pemerintah secara tidak langsung. Serta upaya untuk memperkuat transmisi kebijakan moneter dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan mengendalikan inflasi.
ADVERTISEMENT
Perry menambahkan, BI akan terus mengoptimalkan berbagai inovasi instrumen moneter untuk memperkuat ketahanan eksternal dan efektivitas kebijakan.
"Ke depan, berbagai inovasi instrumen yang telah diterbitkan akan dioptimalkan guna terus memperkuat ketahanan eksternal ekonomi Indonesia dan meningkatkan efektivitas transmisi kebijakan moneter," ujarnya.
Dalam upaya memperkuat respons moneter, BI juga terus mengembangkan strategi operasi moneter yang pro-market. Tiga instrumen utama, SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia), SVBI (Sekuritas Valas Bank Indonesia), dan SUVBI (Sekuritas Valas Valuta Asing Bank Indonesia) telah menunjukkan performa signifikan dalam menarik aliran modal asing ke pasar keuangan domestik.
Hingga 21 April 2025, total posisi instrumen SRBI tercatat sebesar Rp 881,86 triliun, sementara SVBI dan SUVBI masing-masing mencapai 1,40 miliar dolar AS dan 277 juta dolar AS. Menariknya, kepemilikan nonresiden pada SRBI sudah mencapai Rp 209,90 triliun atau 23,80 persen dari total outstanding.
ADVERTISEMENT
Implementasi skema primary dealer sejak Mei 2024 turut berkontribusi dalam peningkatan transaksi SRBI di pasar sekunder dan memperluas penggunaan mekanisme repurchase agreement (repo) antar pelaku pasar.