BI Buka Peluang Turunkan Tarif BI Fast Bergantung Kondisi Ekonomi

25 Agustus 2024 14:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ryan Rizaldy. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) membuka peluang untuk menurunkan tarif BI Fast. Saat ini, tarif layanan tersebut Rp 2.500 per transaksi.
ADVERTISEMENT
Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Ryan Rizaldy, belum bisa memastikan kapan waktu penyesuaian tarif BI Fast. Menurutnya, yang lebih diprioritaskan sekarang adalah meningkatkan infrastruktur layanan keuangan.
Apalagi, Ryan memperkirakan akan ada kenaikan transaksi digital dari 0,6 miliar transaksi menjadi 10,05 miliar pada 2030 atau naik 14 kali lipat. Sehingga infrastruktur digital harus ditingkatkan.
“Kemungkinan untuk penyesuaian tarif ke depan selalu ada. Namun saat ini prioritas kamu adalah memastikan adanya kerja sama yang kuat antara Bank Indonesia dan pelaku industri,” kata Ryan saat pelatihan wartawan di Bali, dikutip pada Minggu (25/8).
Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: Shutterstock
Ryan menegaskan saat ini BI Fast memang menjadi layanan yang diminati masyarakat. Ia mencontogkan saat layanan BI Fast gangguan, masyarakat memilih menunggu layanan itu pulih kembali dibanding memakai platform lainnya.
ADVERTISEMENT
Kondisi itu dinilai belum menjadi faktor pendorong naik atau turunnya layanan BI Fast. Ryan menegaskan yang mempengaruhi adalah kondisi perekonomian.
“Penyesuaian harga akan sangat dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti kondisi ekonomi dan variabel makroekonomi lainnya, termasuk inflasi.