Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ternyata, untuk memutuskan desain sampai mencetak uang khusus Rp 75 ribu itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
“Waktu menyusun uang ini cukup lama hampir 2 tahun kita menyiapkan ini,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim saat konferensi pers secara virtual, Rabu (26/8).
Marlison menjelaskan dalam jangka waktu tersebut juga digunakan untuk pelibatan berbagai pihak, mulai dari kementerian terkait, budayawan, sejarawan, pemerintah daerah, sampai masyarakat umum. Menurutnya langkah itu juga menggambarkan keberagaman.
Marlison mengatakan setelah berdiskusi, akhirnya ditemukan tiga tema yang akan diterapkan dalam mencetak uang khusus tersebut, yaitu mensyukuri kemerdekaan, memperteguh kebhinekaan, dan menyongsong masa depan.
“Mensyukuri kemerdekaan ditandai dengan gambaran penaikan bendera proklamasi. Kedua, rasa syukur kita digambarkan tokoh proklamator kita. Ini menarik tokoh proklamator kita adalah ini foto asli kenegaraan waktu beliau sebagai Presiden pertama Republik Indonesia, jadi asli,” ujar Marlison.
ADVERTISEMENT
Rasa syukur kemerdekaan berikutnya digambarkan dengan adanya gunungan berwarna hijau yang melambangkan Indonesia sebagai jantung hutan dunia. Marlison menjelaskan, bentuk mensyukuri kemerdekaan berikutnya digambarkan dengan kemajuan infrastruktur.
“Sekaligus mensyukuri kemerdekaan digambarkan dengan pencapaian selama 75 tahun dengan kemajuan infrastruktur, kita gambarkan dengan pertama mengenai jalan tol Jawa, kedua adalah Jembatan Youtefa di Papua, dan ketiga adalah MRT. Itu mewakili kemajuan infrastruktur,” ungkap Marlison.
Sedangkan untuk memperteguh kebhinekaan adalah dengan menunjukkan pakaian adat dari 9 daerah yaitu Aceh, Riau, Jawa Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Gorontalo, NTT, Maluku, dan Papua. Pakaian itu belum pernah ditampilkan sebelumnya di dalam mata uang.
Selain itu, dalam kebhinekaan juga digambarkan dengan kekayaan kain di Indonesia dari tenun, songket, hingga batik.
ADVERTISEMENT
“Terakhir menyongsong masa depan gemilang. Inilah optimisme yang disampaikan ini digambarkan 3 hal adalah satelit merah putih yang menghubungkan negara kesatuan RI. Kedua adalah peta emas Indonesia peta global, ini menggambarkan peran strategis Indonesia dalam kancah global. Nah yang ketiga adalah sosok 9 anak dari wilayah tadi yang menggambarkan SDM unggul,” terang Marlison.