news-card-video
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

BI Catat Uang Beredar pada Februari 2025 Capai Rp 9.239,9 Triliun

21 Maret 2025 14:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dan Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia Dicky Kartikoyono dalam Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jumat (14/3/2025).  Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Denny Prakoso dan Kepala Departemen Sistem Pembayaran Bank Indonesia Dicky Kartikoyono dalam Taklimat Media di Kantor Pusat BI, Jumat (14/3/2025). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Februari 2025 tercatat mencapai Rp 9.239,9 triliun. Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 5,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy), lebih tinggi dibandingkan Januari 2025 yang tumbuh 5,5 persen yoy.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) serta uang kuasi.
"Posisi M2 pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp 9.239,9 triliun atau tumbuh sebesar 5,7 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 5,5 persen yoy. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 7,4 persen yoy dan uang kuasi sebesar 1,8 persen yoy," kata Denny melalui keterangan tertulis, Jumat (21/3).
Pertumbuhan M2 pada Februari 2025 dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit serta aktiva luar negeri bersih. Denny menyebutkan penyaluran kredit tumbuh stabil, sementara aktiva luar negeri bersih mencatatkan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi uang rupiah. Foto: Maciej Matlak/Shutterstock
"Perkembangan M2 pada Februari 2025 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih. Penyaluran kredit pada Februari 2025 tumbuh sebesar 9,0 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,1 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 2,4 persen yoy," jelas Denny.
Di sisi lain, tagihan bersih kepada pemerintah pusat mengalami kontraksi, meski lebih kecil dibandingkan bulan sebelumnya. Tagihan bersih kepada pemerintah pusat terkontraksi sebesar 5,7 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 14,1 persen yoy.
Selain pertumbuhan M2, uang primer (M0) juga mengalami pertumbuhan yang relatif stabil pada Februari 2025. Posisi M0 adjusted tercatat Rp 1.882,7 triliun, tumbuh 13,0 persen yoy, sedikit lebih rendah dibandingkan Januari 2025 yang tumbuh 13,2 persen yoy.
ADVERTISEMENT
"Sementara itu, Uang Primer (M0) adjusted pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp 1.882,7 triliun, tumbuh 13,0 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada Januari 2025 sebesar 13,2 persen yoy," ujar Ramdan.
Komponen utama M0 adjusted menunjukkan bahwa pertumbuhan uang kartal tetap kuat, sementara giro bank umum di Bank Indonesia (BI) juga mengalami peningkatan. Berdasarkan komponen M0 adjusted, Uang Kartal tumbuh sebesar 9,8 persen yoy, sementara Giro Bank Umum di BI adjusted tumbuh sebesar 5,1 persen yoy.