BI Diminta Naikkan Suku Bunga Acuan Jika Inflasi Inti Sentuh 3 Persen

8 Agustus 2022 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi logo Bank Indonesia. Foto: Reuters/Fatima El-Kareem;
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi logo Bank Indonesia. Foto: Reuters/Fatima El-Kareem;
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Ekonom Bank Rakyat Indonesia (BRI) Anton Hendranata jarak antara suku bunga Bank Indonesia (BI) dengan Federal Reserve (The Fed) semakin menyempit. Dengan menyempitnya jarak tersebut dia menyarankan agar BI menaikkan suku bunga acuannya.
ADVERTISEMENT
Saat ini suku bunga acuan BI berada di level 3,5 persen. Sementara suku bunga acuan AS atau The Fed berada di level 2,5 persen.
"Gap itu semakin mengecil dan ini bisa menambah tekanan depresiasi rupiah secara konsisten dalam beberapa periode yang akan datang. Saya kira ini perlu diperhatikan baik-baik," kata Anton dalam Taklimat Media BKF, Senin (8/8).
Anton menjelaskan, saat ini rupiah berada dalam tekanan yang masih dapat dikendalikan yakni di level Rp 15.000. Meski demikian, menurut Anton jangan sampai tekanan tersebut semakin dalam.
"Inflasi intinya kalau seandainya mendekati 3 persen, maka suka atau tidak suka, rasanya BI harus merespons kenaikan suku bunga acuannya. Nanti kita lihat aja di Agustus inflasi intinya yang saat ini 2,86 persen pada Juli, di Agustus nanti ke arah 3 persen enggak," terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, jika angka inflasi inti mendekati 3 persen, ada kemungkinan BI akan menaikkan suku bunga acuannya. Adapun inflasi inti di Juli 2022 mencapai 2,86 persen.
"Kalau seandainya BI terpaksa kalau harus menaikkan suku bunga acuannya, itu bukan berarti mengorbankan pertumbuhan ekonomi yang sudah semakin baik. Karena di globalnya jauh lebih agresif," pungkas dia.