BI Gelontorkan Rp 5 M Uang Baru ke 5 Pulau di Maluku, dari Banda hingga Buru

20 Oktober 2024 14:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kasir Bank Indonesia tengah menghitung uang yang ditukarkan warga Banda. Dok: Angga Sukmawijaya/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Kasir Bank Indonesia tengah menghitung uang yang ditukarkan warga Banda. Dok: Angga Sukmawijaya/kumparan.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia menggelontorkan Rp 5 Miliar dalam Eksepdisi Rupiah Berdaulat tahun 2024. Ekspedisi dilakukan di 5 Pulau di Provinsi Maluku.
ADVERTISEMENT
Dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat yang digelar dari 19-25 Oktober 2024 tersebut, bank sentral memasok uang rupiah untuk Pulau Banda, Pulau Gorom, Pulau Geser, Pulau Manifa, dan Pulau Tifu di Pulau Buru.
"Kami datang ke sini di Banda Neira, untuk menjaga stabilitas ekonomi. Menjamin ekonomi berjalan adalah ada uangnya," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, Aida S Budiman, di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, Minggu (20/10).
Aida mengatakan dengan pasokan uang terjaga, maka hal tersebut bisa menekan harga. Selain itu, Aida mengatakan ekspedisi rupiah ini dilakukan juga untuk memastikan kelaikan uang yang beredar di masyarakat.
"Saya berharap bapak-ibuk semua menjaga dan mencintai rupiah. Jangan distreples, agar rupiahnya tidak rusak," katanya.
Berdasarkan pantauan kumparan, warga Banda Neira hingga Banda Besar berbondong-bondong menukarkan uang yang sudah tidak laik ke kasir Bank Indonesia yang bertempat di lapangan di depan Kecamatan Banda. Mereka terlihat antusias dengan program penukaran uang tersebut.
Kasir Bank Indonesia tengah menghitung uang yang ditukarkan warga Banda. Dok: Angga Sukmawijaya/kumparan. dok: Angga Sukmawijaya/kumparan.
"Saya setiap bulan mengumpulkan uang yang tidak laik untuk ditukarkan saat ada penukaran seperti ini," kata Abdullah seorang pedagang air galon isi ulang di Banda Neira.
ADVERTISEMENT
Abdullah menukarkan uang senilai Rp 3,7 juta. Dia mengaku sudah mengumpulkan uang tersebut sejak tiga bulan lalu. Uang yang tidak laik yang dia tukar tersebut dalam pecahan Rp 2.000 hingga Rp 20 ribu.
Sementara itu, Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim, mengatakan Bank Indonesia harus memastikan uang yang beredar di masyarakat berkualitas, dengan menarik uang yang sudah lusuh dan diganti dengan uang baru.
"Kami bekerja sama dengan TNI AL untuk mendistribusikan uang rupiah baru. Jadi masyarakat seperti di Pulau Banda Neira ini bisa menukarkan uang yang sudah tidak laik dengan uang baru," ujarnya.
Warga Banda mengantre menukarkan uang rupiah yang sudah tidak laik edar dalam Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2024. Dok: Angga Sukmawijaya/kumparan.
Menurut Marlison, setelah dilakukan penarikan, bank sentral kemudian akan memusnahkan uang yang tidak laik edar tersebut.
ADVERTISEMENT
"Misalnya di Banda Neira ini kami siapkan uang baru senilai Rp 2 miliar," katanya.
Adapun untuk total Rp 5 Miliar yang disiapkan Bank Indonesia dalam ekspedisi rupiah ini, Rp 2 miliar didistribusikan untuk wilayah Kepulauan Banda.
Kemudian untuk Pulau Geser senilai Rp 1,647 miliar, Pulau Gorom Rp 630 juta, Pulau Manipa Rp 387 juta, dan Pulau Tifu (Buru) Rp 336 juta.