news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

BI Jateng Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Agar Inflasi Terkendali Jelang Puasa

10 Maret 2023 18:11 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi sayur mayur di pasar Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi sayur mayur di pasar Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah meminta masyarakat menekan perilaku konsumtif jelang Bulan Ramadhan. Sebab, hal itu bisa membuat laju inflasi di Jawa Tengah meningkat.
ADVERTISEMENT
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Tengah Rahmat Dwisaputra mengatakan, ada kecenderungan masyarakat lebih konsumtif saat berbelanja di Bulan Ramadan. Sehingga, tingkat inflasi selalu lebih tinggi jika dibandingakan bulan lainnya.
"Karena permintaan lebih ningkat ya secara budaya ada munggahan puasa. Ada pengurangan makan sehari-hari, sehingga orang cenderung numpukin makanan saat buka atau sahur. Itu harus dihindari agar belanja kita bijak, agar harga tidak terungkit untuk naik. Budaya konsumtif jangan terlalu diumbar," ujar Rahmat kepada wartawan, Jumat (10/3).
Ia juga meminta, para pedagang tak melalukan penimbunan saat bulan puasa. Sebab, tindakan itu juga menjadi salah satu pemicu naiknya angka inflasi.
"Dan pedagang jangan lakukan penimbunan karena permintaan meningkat, dia timbun dulu baru dikeluarkan ketika harganya benar-benar naik," jelas dia.
ADVERTISEMENT

Harga Beras hingga Cabai Biasa Naik Jelang Ramadhan

Ia menyebut, ada beberapa komoditas pangan utama yang mempengaruhi peningkatan harga barang dan jasa saat siklus tahunan Ramadan.
"Pada siklus tahunan Ramadhan dan Lebaran 2023, Bank Indonesia bersama TPID Provinsi Jateng mewaspadai peningkatan harga barang dan jasa akibat peningkatan permintaan masyarakat akan komoditas pangan utama. Kondisi ini tercermin dari perkembangan harga beberapa komoditas pangan utama seperti beras, cabai merah, cabai rawit dan bawang putih yang tengah menunjukkan arah peningkatan harga," sebut Rahmat.
BI Jawa Tengah juga mencatat, inflasi gabungan 6 kota di Provinsi Jawa Tengah ada di angka 0,29 persen (mtm), atau lebih rendah dibandingkan inflasi Januari 2023 yang sebesar 0,32 persen (mtm).
"Secara tahunan inflasi gabungan enam kota di Jateng tercatat berada pada level 5,81 persen (yoy). Penurunan harga daging ayam, telur ayam serta emas perhiasan menjadi kontributor penurunan inflasi pada periode ini," kata Rahmat.
ADVERTISEMENT