BI Lakukan Sinergi Bauran Kebijakan untuk Perkuat Ekonomi

5 Desember 2024 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan hasil asesmen, proyeksi dan tantangan perekonomian serta arah bauran kebijakan pada PTBI 2024, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menyampaikan hasil asesmen, proyeksi dan tantangan perekonomian serta arah bauran kebijakan pada PTBI 2024, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun depan tetap kuat. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, ekonomi Indonesia di 2025 akan tumbuh di kisaran 4,8-5,6 persen dan akan terus meningkat menjadi 4,9-5,7 persen pada 2026 mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut Perry, pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh konsumsi rumah tangga, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik di tengah tantangan perlambatan ekonomi global. Sementara target inflasi diproyeksi masih terkendali pada kisaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2025 dan 2026.
“Konsumsi dan investasi kami perkirakan meningkat. Ekspor masih cukup baik di tengah gejolak dan perlambatan ekonomi global. Inflasi tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus 1 pada 2025 dan 2026, konsistensi kebijakan moneter, fiskal dan GNPIP (Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan),” ujar Perry dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Jumat (29/11).
Lima sinergi kebijkan BI dukung pertumbuhan ekonomi.
Bank Sentral juga berkomitmen untuk memperkuat sinergi bersama Pemerintah dan otoritas terkait dalam menjaga stabilitas dan mempercepat transformasi ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
“Sinergi kebijakan perlu terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks ke depan dan mempercepat transformasi ekonomi nasional agar perekonomian tumbuh lebih kuat,” kata Perry.
(Dari kiri ke kanan) Deputi Gubernur BI Aida S. Budiman, Deputi Gubernur BI Doni P Joewono, Gubernur BI Perry Warjiyo, Presiden RI Prabowo Subianto, Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti, Deputi Gubernur BI Juda Agung, Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta berfoto bersama seusai acara PTBI 2024 di Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sinergi Kebijakan Hadapi Tantangan dan Perkuat Ekonomi
BI memaparkan terdapat tantangan global yang perlu terus dicermati dan diantisipasi, yakni perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi dunia yang lambat, suku bunga negara maju yang masih akan bertahan tinggi, kuatnya mata uang dolar AS, serta pelarian modal dari emerging markets ke negara maju.
Untuk merespons tantangan tersebut, BI melakukan sinergi lima bauran kebijakan. Pertama, pertama stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Kedua, pertumbuhan domestik melalui peningkatan konsumsi dan investasi.
Ketiga, peningkatan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional. Keempat, pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian. Kelima, digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional.
ADVERTISEMENT
“Dengan sinergi kelima kebijakan transformasi ekonomi nasional itu, ekonomi Indonesia insyaallah bisa tumbuh lebih tinggi, stabilitas makroekonomi terjaga,” pungkasnya.
Realisasi dan target pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Lebih lanjut, bauran kebijakan Bank Indonesia pada 2025 akan terus diarahkan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dalam sinergi erat dengan kebijakan ekonomi nasional.
Kebijakan moneter BI pada 2025 akan tetap difokuskan pada stabilitas dengan terus mencermati ruang untuk mendorong pertumbuhan (pro-stability and growth).
Untuk kebijakan moneter BI di tahun depan akan tetap diarahkan pada tercapainya sasaran inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Sementara itu untuk kebijakan makroprudensial akan tetap longgar demi mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dengan tetap turut menjaga stabilitas sistem keuangan.
ADVERTISEMENT
Untuk kebijakan sistem pembayaran diarahkan untuk mempercepat kemajuan digitalisasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kebijakan yang dilakukan untuk mendorong sistem pembayaran di 2025, yaitu pengembangan New BI-FAST dan fast payment, modernisasi BI-RTGS, dan infrastruktur data pembayaran; konsolidasi industri sistem pembayaran berdasarkan Transaksi, Interkoneksi, inovasi QRIS, hingga eksperimentasi lanjutan Digital Rupiah.
Untuk kebijakan pendalaman pasar uang dan pasar valas, akan tetap diarahkan untuk mewujudkan pasar uang yang modern dan berstandar internasional. Pada PTBI 2024 Bank Indonesia juga meluncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valas (BPPU) 2025-2030. Untuk mewujudkan pasar uang dan pasar valas (PUVA) yang modern dan maju serta mendukung pembiayaan ekonomi nasional.
Terakhir, kebijakan ekonomi-keuangan inklusif dan hijau dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan pengendalian inflasi.
ADVERTISEMENT
BI juga akan terus menempuh transformasi kelembagaan secara menyeluruh untuk membangun lembaga bank sentral yang kredibel, profesional, bertata kelola kuat dan transparan.