BI Luncurkan 3 Proyek Digital di Bank Sentral, Apa Saja?

15 September 2022 18:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur BI, Perry Warjiyo saat menyampaikan media briefing Kamis (2/4) melalui siaran live streaming. Foto: Dok. BI
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur BI, Perry Warjiyo saat menyampaikan media briefing Kamis (2/4) melalui siaran live streaming. Foto: Dok. BI
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bank sentral meluncurkan tiga proyek digital. Proyek-proyek tersebut akan memberikan kemudahan bagi otoritas sistem pembayaran, para mitra bank sentral, hingga masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Hari ini kita dengan bangga meluncurkan tiga sekaligus," ujar Perry dalam rangkaian acara Central Banking Services Festival 2022, Kamis (15/9).
Proyek pertama yakni peresmian layanan core banking system (CBS) BI sebagai bagian dari transformasi digital. Hal ini dilakukan untuk mencakup digitalisasi layanan kepada publik, guna mendukung kelancaran transaksi ekonomi keuangan nasional.
"CBS BI merupakan aplikasi bank sentral berskala nasional untuk menyelesaikan transaksi nasabah," imbuhnya.
Secara keseluruhan, lanjutnya, ada 1.200 pengguna yang tersebar di berbagai wilayah dengan 181 kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN). Selain itu, 46 kantor BI dan juga seluruh network dari perbankan tersambung terintegrasi melalui layanan-layanan di core banking system.
"Melalui sinergi dan koordinasi bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah dilakukan integrasi CBS dengan sistem perbendaharaan dan anggaran negara SPAN untuk mendukung efisiensi pengelolaan APBN pemerintah, serta memberikan kemudahan layanan-layanan kas pemerintah melalui otomasi pemrosesan transaksi, real-time settlement process dan paperless," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Kedua, meluncurkan aplikasi perizinan terbaru BI, yaitu e-licensing. Hal ini sebagai upaya untuk meningkatkan efisiensi, transparansi dan akuntabilitas proses perizinan BI bagi seluruh mitra kerja.
"Termasuk kepastian waktu, pemrosesan izin bagi pemohon, baik kurang lebih 89 perizinan di bidang moneter, sistem pembayaran dan pengedaran uang," sebut Perry.
Terakhir, yakni seremonial untuk BI sebagai agen penatausahaan dan agen pembayaran surat berharga syariah negara (SBSN) dalam valas yang diterbitkan di pasar internasional. Ini sebagai bentuk sinergi dan kolaborasi BI bersama Kemenkeu dalam program pembiayaan APBN yang bersumber dari SBN dengan prinsip syariah.
"Penunjukan BI tentu saja akan semakin memperkuat koordinasi antara fiskal dan moneter ke depannya yang selama ini sangat-sangat erat. Khususnya di dalam penatausahaan SBN, baik yang diterbitkan di pasar domestik maupun di pasar internasional," tandasnya.
ADVERTISEMENT