BI Perpanjang Insentif DP 0 Persen Rumah dan Kendaraan Bermotor hingga 2024

19 Oktober 2023 17:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan sambutan saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (31/8). Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) melanjutkan pelonggaran ketentuan uang muka alias Down Payment (DP) 0 persen untuk kredit atau pembiayaan kendaraan bermotor hingga properti. Hal tersebut berlaku efektif pada 1 Januari sampai 31 Desember 2024.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan kebijakan ini harusnya berakhir pada Desember 2023. Namun akhirnya diperpanjang hingga Desember 2024 untuk mendongkrak kredit perbankan.
"Semua jenis properti (rumah tapak, rumah susun, dan ruko/rukan) bagi bank yang memenuhi kriteria NPL/NPF tertentu untuk mendorong pertumbuhan kredit sektor properti dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari sampai 31 Desember 2024," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (19/10).
Sementara di sektor otomotif, Perry menjelaskan, kebijakan DP nol persen diberikan untuk semua jenis kendaraan bermotor baru dengan tujuan mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif. Tentunya tetap dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.
"Ini untuk mendorong pertumbuhan kredit di sektor otomotif dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko, berlaku efektif 1 Januari sampai 31 Desember 2024," ungkapnya.
Ilustrasi motor lelang. Foto: Istimewa
Adapun, BI mencatat kredit perbankan pada September 2023 melambat menjadi 8,96 persen. Padahal di bulan sebelumnya kredit perbankan tumbuh 9,06 persen.
ADVERTISEMENT
Perry menjelaskan, secara sektoral, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh sektor Jasa Dunia Usaha, Perdagangan, dan Jasa Sosial. Lebih lanjut, pembiayaan syariah juga terus meningkat mencapai 14,69 persen (yoy) pada September 2023.
Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit mencapai 8,34 persen (yoy), antara lain didukung oleh penyaluran KUR yang semakin meningkat. Ke depan, Bank Indonesia akan terus mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan dan memperkuat sinergi dengan pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi, terutama pada sektor-sektor prioritas, inklusif, dan ekonomi hijau.
"Tentunya dengan memperhatikan perkembangan tersebut, prospek pertumbuhan kredit pada 2023 diperkirakan tetap di kisaran 9-11 persen dan meningkat pada 2024," pungkasnya.