BI Rancang Program Holding Pesantren, Apa Manfaatnya?

Ilustrasi Bank Indonesia. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan

Bank Indonesia (BI) mendorong adanya holding untuk pesantren di seluruh Indonesia. Ini bertujuan untuk memperkuat pesantren sebagai salah satu komponen keuangan dan ekonomi syariah.

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengatakan, saat ini bank sentral bersama dengan kementerian dan lembaga lainnya tengah melakukan pilot project untuk mengembangkan holding pesantren. Diharapkan holding pesantren ini bisa rampung dalam waktu dekat.

“Kita masih pilot project pengembangan holding pesantren. Induk usaha pesantren dalam skala nasional ini diharapkan mampu memperkuat pesantren, tidak hanya permodalan, tapi pasar dan askes informasi,” ujar Dody di JCC, Jakartq, Selasa (12/11).

Sejumlah santri keluar dari dalam ruangan usai mengaji kitab kuning (kitab klasik berbahasa arab gundul) di pondok pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (9/5). Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Dody menuturkan, dengan adanya holding pesantren akan mempermudah pihak lain untuk turut mengembangkan pesantren di Tanah Air. Sebab hingga saat ini, jumlah pondok pesantren yang dikembangkan BI hanya 250 pesantren, dari sekitar 32.000 pesantren di Indonesia, atau kurang dari 1 persen.

“Kami memang telah menyusun program kapasitas SDM untuk pengembangan pesantren. Cakupannya luas, kelembagaan, kemandirian ekonomi. Kalau BI sendiri telah kerja sama pada 250 ponpes, kurang dari 1 persen,” jelasnya.

Dia melanjutkan, dengan adanya holding pesantren, seluruh pesantren di Indonesia nantinya akan bisa mandiri dalam mengelola unit usahanya.

“Misalnya satu ponpes dia ada kembangkan bisnis air minun, ini nanti dengan holding pesantren, dia akan bisa kembangkan ke pesantren lainnya. Atau ponpes satu punya usaha apa, itu bisa diekspor. Kita kembangkan holding itu,” tambahnya.