BI Salurkan Insentif Likuiditas Bank Rp 256,5 T per Pertengahan Oktober 2024

16 Oktober 2024 15:13 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bank Indonesia (BI) mencatat telah menyalurkan insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) sebesar Rp 256,5 triliun hingga Minggu kedua Oktober 2024.
ADVERTISEMENT
Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan nilai tersebut disalurkan kepada kelompok bank BUMN senilai Rp 119 triliun, Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) Rp 110,2 triliun, Bank Perekonomian Daerah (BPD) Rp 24,6 triliun, dan Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) Rp 2,6 triliun.
"Insentif KLM tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas, yaitu hilirisasi minerba dan pangan, UMKM, sektor otomotif, perdagangan dan listrik, gas dan air, serta sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (16/10).
Untuk mendorong peningkatan pertumbuhan kredit lebih lanjut, Bank Indonesia terus memperkuat implementasi KLM. Ke depan, penguatan KLM dilakukan untuk mendorong peningkatan kredit atau pembiayaan pada sektor usaha yang mendukung penciptaan lapangan kerja, serta sektor yang dapat meningkatkan kesejahteraaan masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Termasuk kelas menengah bawah, segmen UMKM dan Ultra Mikro (UMi) serta sektor hijau, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian," ujar Perry.