BI Sebut Kredit Perbankan Tumbuh 11,40 Persen pada Agustus 2024

18 September 2024 18:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan keterangan pers hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III Tahun 2024 di Kantor LPS, Jakarta, Jumat (2/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan pertumbuhan kredit pada Agustus 2024 tetap kuat di level 11,40 persen secara tahunan (year on year/yoy). Menurutnya, kinerja positif ini didukung oleh beberapa faktor, terutama dari sisi penawaran.
ADVERTISEMENT
"Minat penyaluran kredit yang terjaga, pendanaan yang memadai, serta realokasi alat likuid oleh perbankan menjadi pendorong utama," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (18/9).
Dalam mendukung pertumbuhan kredit, Bank Indonesia juga telah menyalurkan insentif Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM) sebesar Rp 256,1 triliun hingga minggu kedua September 2024. Dana ini disalurkan kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp 118,6 triliun, BUSN sebesar Rp 110,5 triliun, BPD sebesar Rp 24,4 triliun, dan KCBA sebesar Rp 2,6 triliun.
Perry menegaskan bahwa insentif tersebut difokuskan pada sektor-sektor prioritas seperti Hilirisasi Minerba, Pangan, UMKM, Otomotif, Perdagangan, Listrik, Gas dan Air (LGA), serta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit tetap ditopang oleh permintaan korporasi, terutama dari sektor padat modal. Namun, Perry mengingatkan bahwa permintaan kredit di sektor padat karya masih perlu ditingkatkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, permintaan kredit rumah tangga juga terjaga dengan baik, terutama pada sektor properti, yang terus menunjukkan minat yang stabil.
Secara sektoral, mayoritas sektor ekonomi mencatat pertumbuhan kredit yang kuat, terutama di sektor industri, LGA, dan pengangkutan. Berdasarkan kelompok penggunaannya, kredit modal kerja tumbuh sebesar 10,75 persen yoy, kredit investasi meningkat 13,08 persen yoy, dan kredit konsumsi naik 10,83 persen yoy. Pembiayaan syariah dan kredit UMKM juga menunjukkan pertumbuhan masing-masing sebesar 11,61 persen yoy dan 4,42 persen yoy.
Dengan perkembangan ini, Bank Indonesia memproyeksikan bahwa pertumbuhan kredit pada 2024 akan berada di batas atas kisaran 10-12 persen.
Perry Warjiyo menegaskan bahwa pihaknya akan terus memperkuat implementasi KLM. Terutama pada sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan kerja, mendukung pertumbuhan baru.
ADVERTISEMENT
“Serta meningkatkan inklusivitas di kalangan kelas menengah ke bawah, sembari tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit,” pungkasnya.