BI Siap Implementasikan QRIS Tap di MRT dan KRL pada Kuartal I 2025

15 Januari 2025 15:53 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendrata di Kompleks Parlemen, Rabu (15/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendrata di Kompleks Parlemen, Rabu (15/11). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) semakin memperkuat digitalisasi sistem pembayaran di Indonesia dengan rencana implementasi fitur QRIS Tap untuk transportasi publik, seperti MRT dan KRL pada kuartal I 2025.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendrata, mengungkapkan langkah ini merupakan bagian dari perluasan fitur QRIS. Sebelumnya fitur itu juga sudah diuji coba pada layanan transportasi Damri dengan sistem flat rate.
"Dalam waktu dekat, kita akan melakukan piloting QRIS Tap untuk variable rate. Multiple rate itu untuk MRT dan KRL. Jadi, mudah-mudahan semuanya bisa full implemented di triwulan I 2025," kata Filianingsih dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (15/1).
BI mencatat pertumbuhan signifikan pada transaksi QRIS sepanjang 2024, dengan volume transaksi meningkat 175 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dan nominal naik 166 persen. Filianingsih menargetkan volume transaksi QRIS tahun 2025 mencapai 6,5 miliar dengan 58 juta pengguna dan 40 juta merchant.
Bank Indonesia (BI) uji coba perdana pembayaran QRIS Tap pada armada Damri JR Connexion Jabodetabek, Jumat (20/12/2024). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
Sistem pembayaran digital terus menjadi penggerak utama pertumbuhan transaksi ekonomi di Indonesia. Pada 2024, pembayaran digital mencatatkan 34,5 miliar transaksi, tumbuh 36,1 persen yoy, dengan proyeksi peningkatan hingga 52,3 persen pada 2025.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, infrastruktur pendukung seperti BI-FAST dan BI-RTGS juga menunjukkan pertumbuhan volume transaksi yang signifikan. Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS mencapai 10,3 juta transaksi atau tumbuh 3,1 persen yoy dengan nilai Rp 126,3 ribu triliun, meningkat 17,6 persen yoy pada tahun 2024.
Pada 2025, volume transaksi BI-FAST diperkirakan tumbuh 34,1 persen yoy dan nilai transaksi BI-RTGS diperkirakan tumbuh 11,4 persen yoy. Sementara itu, dari sisi pengelolaan uang rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,3 persen yoy menjadi Rp 1.204,5 triliun pada akhir Desember 2024 dan diperkirakan tumbuh 5,7 persen yoy pada 2025.