BI soal Sinyal Penurunan Suku Bunga The Fed September: Bagus, Sesuai Ekspektasi

1 Agustus 2024 13:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perry Warjiyo (kiri) dan Destry Damayanti. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perry Warjiyo (kiri) dan Destry Damayanti. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed memberikan sinyal penurunan suku bunga acuannya pada September mendatang.
ADVERTISEMENT
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti mengatakan, sinyal penurunan suku bunga itu sudah sesuai ekspektasi. Menurutnya, BI masih berpikir konservatif dan memperkirakan penurunan suku bunga The Fed baru akan terjadi mulai Desember 2024.
"Ini sudah sesuai ekspektasi kita sih ya, pokoknya kita kan juga sudah antisipasi bahwa The Fed akan turunkan suku bunga, ekspektasi kita memang lebih konservatif di Desember," kata Destry kepada wartawan di Senayan JCC, Kamis (1/8).
Destry melanjutkan, ekonomi domestik akan semakin bergeliat jika The Fed bisa menurunkan suku bunga sebelum Desember. Apalagi, Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB) sudah menurunkan suku bunga sejak Juni lalu menjadi 4,25 persen, suku bunga fasilitas simpanan menjadi 3,75 persen, dan suku bunga pinjaman marjinal menjadi 4,5 persen.
ADVERTISEMENT
"Kalau The Fed bisa cepat turunin di September ya mestinya bisa lebih bagus ya. Jadikan situasi high for longer-nya bisa secara bertahap bisa turun. Apalagi Eropa kan sudah turunin suku bunga, pasti baguslah, Insyaallah buat Indonesia lebih bagus," ungkapnya.
The Fed mempertahankan suku bunga acuannya dalam kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen saat mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari pada Rabu (31/7). The Fed memberi sinyal kuat akan memangkas suku bunga pada pertemuan September mendatang.
"Dalam beberapa bulan terakhir ada kemajuan lebih lanjut menuju target inflasi 2 persen. Jika syarat tersebut terpenuhi, kebijakan pemangkasan suku bunga bisa menjadi opsi pada pertemuan berikutnya di September," kata Ketua The Fed Jerome Powell.