Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak, China Minta RI Ikut Talangi

26 Juli 2022 19:55 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
Pekerja berjalan ditengah rel pada proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja berjalan ditengah rel pada proyek pembangunan Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (18/7/2022). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) meminta pemerintah Indonesia turut menanggung pembengkakan biaya proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) . Ini seiring terjadinya kelebihan biaya atau cost overrun dalam pengerjaan konstruksi proyek kereta cepat tersebut.
ADVERTISEMENT
Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo mengungkapkan, mengenai terjadinya cost overrun ini sempat dibahas dalam pertemuan sebelumnya.
"Tentang cost overrun ini setahu saya masih dibahas, karena ada permintaan agar cost overrun ini juga dicover oleh pemerintah Indonesia," ujar Wahyu di Kemenko Perekonomian pada Selasa (26/7).
Wahyu menjelaskan, Kementerian Keuangan saat ini masih membahas mengenai permintaan tersebut. Sementara untuk saat ini, yang sudah ditanggung oleh pemerintah adalah bagian pembiayaan yang memang menjadi tanggung jawab Indonesia.
Sementara untuk persoalan pembengkakan biaya, masih menunggu arahan dari Presiden Jokowi apakah nanti bisa pemerintah ikut andil menalangi.
Adapun terkait progres pembangunan, kata Wahyu, saat ini proses konstruksi sebagian besar sudah hampir selesai. Pengerjaan proyek sekarang berfokus pada depo dan stasiun-stasiun kereta cepat.
ADVERTISEMENT
"Tapi kami yakin bahwa komitmen dari pemerintah Indonesia, bahwa kereta cepat ini harus segera bisa dioperasikan. Mudah-mudahan di tahun depan ya, 2023," pungkas Wahyu.