Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal AS Buat Serang Rusia, Harga Minyak Meroket

19 November 2024 8:03 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Foto: PHE
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengeboran PT Pertamina Hulu Energi (PHE). Foto: PHE
ADVERTISEMENT
Harga minyak mentah mengalami kenaikan pada perdagangan Senin (18/11). Hal ini disebabkan oleh berhentinya produksi minyak Johan Sverdrup Norwegia serta eskalasi perang Rusia-Ukraina.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters pada Selasa (19/11) harga minyak mentah Brent naik USD 2,26 atau 3,2 persen menjadi USD 73,30 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga naik USD 2,14 atau 3,2 persen menjadi USD 69,16 per barel.
Equinor (EQNR.OL) mengatakan telah menghentikan produksi dari ladang minyak Johan Sverdrup, ladang minyak terbesar di Eropa Barat, karena pemadaman listrik di darat. Upaya untuk memulai produksi kembali sedang berlangsung namun belum jelas kapan bisa kembali memulai proses produksi.
Ladang minyak terbesar di Kazakhstan, Tengiz, dioperasikan oleh perusahaan minyak besar AS, Chevron juga telah mengurangi produksi minyak dunia sebesar 28 sampai 30 persen karena perbaikan sedang berlangsung. Hal ini semakin memperketat pasokan global. Perbaikan diharapkan selesai pada hari Sabtu (23/11).
ADVERTISEMENT
Harga minyak juga naik karena perang Rusia di Ukraina meningkat selama akhir pekan. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkan Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS dalam serangan jarak jauh ke Rusia.
Presiden AS Joe Biden memberikan sambutan menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Warsaw Castle Gardens di Warsawa, Polandia pada Selasa (21/2/2023). Foto: Aleksandra Szmigiel/REUTERS
"Biden yang mengizinkan Ukraina menyerang pasukan Rusia di sekitar Kursk dengan rudal jarak jauh mungkin akan memicu kembalinya tawaran geopolitik ke minyak, karena ini merupakan peningkatan ketegangan di sana sebagai respons terhadap pasukan Korea Utara yang ikut campur," kata analis pasar IG, Tony Sycamore.
Batu Bara
Berdasarkan bursa ICE Newcastle (Australia), harga batu bara untuk kontrak pengiriman Desember 2024 terpantau turun pada perdagangan Selasa (19/11). Harga batu bara turun USD 0,40 atau 0,28 persen menjadi USD 143.00. per ton.
ADVERTISEMENT
CPO
Harga minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) terpantau mengalami kenaikan. Berdasarkan situs tradingeconomics, harga CPO naik MYR 12.0 atau 0,24 persen menjadi MYR 4.912 per ton.
Walau begitu, menurut catatan tradingeconomics angka ini merosot karena sebelumnya harga CPO sempat mencapai MYR 5.090. Data dari surveyor kargo menunjukkan pengiriman produk minyak sawit Malaysia menyusut 14,6 persen hingga 15,8 persen selama sepuluh hari pertama bulan November dibandingkan dengan periode yang sama pada bulan Oktober.
Nikel
Harga nikel berdasarkan London Metal Exchange (LME) terpantau mengalami kenaikan. Harga nikel naik 1,22 persen menjadi USD 15.729 per ton.
Timah
Harga timah berdasarkan situs London Metal Exchange (LME) juga mencatat kenaikan 0,98 persen menjadi USD 29.023 per ton.
ADVERTISEMENT