Bikin Raib Rp 15,4 Triliun Duit Investor Kripto, Alasan Bos FTX Ditangkap

13 Desember 2022 14:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sam Bankman-Fried. Foto: Craig Barritt/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Sam Bankman-Fried. Foto: Craig Barritt/Getty Images
ADVERTISEMENT
Pendiri bursa kripto FTX, Sam Bankman-Fried (SBF), ditangkap di Bahama. Penangkapan ini dikonfirmasi oleh kantor Jaksa Agung setempat.
ADVERTISEMENT
Menurut Reuters, SBF yang baru berusia 30 tahun ini bikin dua investor mengalami kerugian USD 1 miliar atau Rp 15,59 triliun (kurs Rp 15.495 per dolar AS per bulan November).
“Sebagai hasil dari pemberitahuan yang diterima dan materi yang diberikan, permintaan penangkapan SBF dan menahannya dianggap sebagai hal yang tepat sesuai dengan Undang-Undang Ekstradisi negara kita," kata Ryan Pinder dari kantor Jaksa Agung Bahama.
Jaksa Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Selatan New York juga mengkonfirmasi penangkapan SBF lewat sosial media Twitter.
“Malam ini, pihak berwenang Bahama menangkap Samuel Bankman-Fried atas permintaan Pemerintah Amerika Serikat, berdasarkan dakwaan tertutup yang diajukan oleh Kantor Kejaksaan Amerika Serikat untuk Distrik Selatan New York," kata Williams dalam sebuah pernyataan,” tulis Damian Williams, Jaksa AS untuk Distrik Selatan New York, Selasa (13/12).
ADVERTISEMENT

FTX Bangkrut Sejak 11 November 2022

FTX, bursa perdagangan kripto terbesar kedua setelah Binance, bangkrut karena asetnya anjlok usai harga kripto yang terus ambles seperti Bitcoin yang anjlok 62 persen terhitung dalam setahun terakhir. Kapitalisasi pasar Bitcoin per Jumat (11/11) sebesar USD 338 miliar, tersisa sekitar 30 persen dari posisi tertingginya di 10 November 2021 yang mencapai USD 1,3 triliun.
Ilustrasi platform pertukaran kripto FTX. Foto: Sergei Elagin/Shutterstock
Situasi ini diperparah dengan aksi para nasabah FTX yang menarik USD 6 miliar atau setara Rp 92,97 triliun (kurs Rp 15.495 per dolar AS) pada November lalu dari platform FTX hanya dalam waktu 72 jam. Pemicunya adalah pernyataan CEO Binance Changpeng Zhao yang menyebut menjual seluruh kepemilikannya atas token FFT (yang dikeluarkan FTX) senilai USD 580 juta.
ADVERTISEMENT
Perusahaan sebelumnya beraset USD 32 miliar (Rp 501 triliun) tersebut makin terdesak karena Binance yang sebelumnya juga diharapkan bisa membantu likuiditas FTX batal mengakuisisi bursa yang didirikan Sam Bankman-Fried itu karena ada dugaan penyalahgunaan dana nasabah.
Menurut sumber Reuters, pendiri FTX Sam Bankman-Fried disebut diam-diam mentransfer USD 10 Miliar dana nasabah FTX ke perusahaan perdagangan miliknya, Alameda Research. Dua orang sumber menyebut setidaknya USD 1 miliar dana nasabah FTX raib, entah ke mana. Nilainya setara Rp 15,49 triliun.
Perdana Menteri Bahama mengatakan akan melanjutkan penyelidikan secara independen atas keruntuhan FTX, di samping tuntutan pidana AS.