Bio Farma Bangun Pabrik Farmasi Internasional di Karawang, Target Rampung 2026

Erick Thohir Kunjungi Pabrik Bio Farma. Foto: Dok. Bio Farma

PT Bio Farma berencana membangun pabrik farmasi besar dengan standar internasional di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini dibangun untuk memfasilitasi produk-produk farmasi berstandar internasional setara dengan Food and Drug Administration (FDA).

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan, pabrik raksasa ini akan dibangun di atas lahan seluas 2,7 hektar. Bukan cuma untuk menyuplai kebutuhan farmasi Indonesia, pabrik baru Bio Farma ini juga akan menjadi franchise di bidang bioteknologi.

“Kami berencana mencoba membangun fasilitas untuk bioteknologi dan ini kita bangun dengan standar tertinggi dari produk-produk kesehatan farmasi dan bioteknologi,” kata Honesti dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (24/1).

Honesti menyebut, holding BUMN farmasi akan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan farmasi untuk memberikan teknologi ke pabrik tersebut. Pabrik baru ini diharapkan dapat membangun sumber daya manusia yang lebih berkualitas dan melahirkan produk-produk yang dapat bersaing dengan perusahaan farmasi internasional.

“Nanti produk kita tidak hanya mampu menyuplai kebutuhan Indonesia, tapi juga peluang besar untuk eksportasi. Nanti itu akan kita bangun franchise baru bioteknologi gimana semua produk-produk ke depan untuk kanker, serviks, segala macam nanti akan di develop sendiri,” tutur Honesti.

Pabrik tersebut rencananya bukan hanya memproduksi produk untuk penyakit kanker atau COVID-19, tetapi juga melahirkan produk pengobatan baru yang berkaitan dengan tren penyakit di masa mendatang.

Rencananya, pabrik farmasi baru garapan Bio Farma tersebut bakal groundbreaking pada triwulan II. Pembangunan pabrik farmasi berstandar internasional ini ditargetkan rampung pada 2026 mendatang.

“Ini lagi proses bikin carefly. Kita rencanakan proses tendernya di triwulan I mungkin groundbreaking-nya di triwulan II, nanti target penyelesaiannya 2026. Karena bikin pabrik seperti ini at least butuh 2 tahun. karena teknologi, produknya, standarisasinya, karena standarisasi bioteknologi lebih complicated,” tutur Honesti.