Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Bio Farma Luncurkan FastBio RBD, Alat Tes Antibodi COVID-19
27 November 2022 13:04 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Perusahaan Holding BUMN di bidang Farmasi, Bio Farma, meluncurkan produk alat tes antibodi COVID-19 bernama FastBio-RBD 2019-nCoV Neutralizing Antibody Test & FastBio-RBD Fia Meter. Bio Farma juga meluncurkan alat pembawa vaksin atau vaccine carrier dengan nama VaccarBio. Kedua produk ini diluncurkan di Jakarta, pada Sabtu (26/11).
ADVERTISEMENT
FastBio-RBD merupakan kit diagnostik untuk mengetahui jumlah antibodi spesifik seseorang terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Dengan alat itu, masyarakat bisa mengetahui jumlah antibodi yang ada dalam tubuh bagi yang sudah mendapatkan vaksin COVID-19 atau yang sudah terinfeksi secara alami.
Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan SDM Bio Farma, I.G.N Suharta Wijaya, mengatakan pihaknya terus melakukan inovasi yang berkaitan dengan kesehatan, salah satunya adalah produk-produk yang baru diluncurkan tersebut.
“Produk-produk ini merupakan bentuk kontribusi Bio Farma dalam kondisi pandemi COVID-19, terutama dalam pemetaan respons kekebalan masyarakat terhadap COVID-19 melalui FastBio dan menjaga suhu pengiriman vaksin tetap stabil untuk menjamin kualitasnya melalui Vaccarbio," kata Suharta melalui keterangan tertulis, Minggu (27/11).
Selain Suharta, peluncuran alat tersebut juga dihadiri oleh Kepala Divisi Pemasaran Domestik Bio Farma, Fitri Puspadewi, dan Kepala Divisi Penjualan Domestik Bio Farma, Mahsun Muhammadi.
ADVERTISEMENT
Mahsun menjelaskan FastBio-RBD menggunakan teknologi fluorescence immunoassay yang merupakan suatu teknik sederhana, cepat, dan sensitif yang digunakan untuk mengukur jumlah senyawa termasuk seperti obat-obatan, hormon, dan protein.
"Dengan ini, masyarakat dapat memantau jumlah antibody SARS-COV-2 dalam tubuh mereka untuk meningkatkan kehati-hatian dalam menjalani aktivitas sehari-hari," ungkap Mahsun.
Mahsun mengungkapkan waktu yang tepat untuk menggunakan alat tersebut adalah setelah mendapatkan vaksin COVID-19 lengkap atau setelah terpapar COVID-19. “Waktu paling tepat untuk melakukan pengujian menggunakan alat ini adalah empat minggu setelah di vaksinasi atau enam bulan setelah vaksinasi terakhir," terang Mahsun.
“Pengukuran dilakukan pertama dengan pengambilan sampel darah untuk kemudian diukur menggunakan FastBio. Pelayanan ini akan tersedia di jejaring lab dan klinik Holding BUMN Farmasi, dan menyusul juga tersedia di lab swasta," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu untuk VaccarBio merupakan hasil kolaborasi antara Bio Farma dengan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, yang dibangun sejak tahun 2019 yang lalu. Produk itu berguna untuk menjaga suhu pengiriman sampel vaksin agar tetap dalam rentang suhu yang dipersyaratkan (2-8 derajat celsius) sehingga masih sesuai dengan syarat penggunaan produk.
"VaccarBio sangat tepat digunakan untuk daerah-daerah sulit terjangkau, seperti di daerah pedalaman di Indonesia," ujar Mahsun.
Mahsun menjelaskan keunggulan VaccaeBio bisa menahan suhu lingkungan dengan rentang suhu antara minus 5 derajat celsius hingga 45 derajat celsius dan tahan karat, anti api, bisa digunakan baik untuk di luar maupun dalam ruangan, dan mampu bertahan selama tujuh jam.
“VaccarBio menjadi wadah atau pembawa vaksin, yang sudah terstandardisasi dan lulus uji validasi oleh lab Bio Farma, dengan pengaturan suhu aktif, dalam jangka waktu yang lama. Dan VaccarBio ini, dapat menjawab tantangan geografis di Indonesia, dalam hal pendistribusian vaksin," pungkas Mahsun.
ADVERTISEMENT