Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Bio Farma Teken Kontrak Ekspor Vaksin Polio hingga Tetanus Senilai Rp 1,4 T
1 November 2024 13:21 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kontrak tersebut diteken saat pertemuan akbar tahunan 43 perusahaan farmasi global di Sao Paulo, Brasil, pada Oktober 2024 yang juga dihadiri oleh WHO dan UNICEF.
"Saya mendapat laporan kemarin rapat besar di Brasil dan kembali kita dipercaya untuk menjadi bagian global players untuk membantu isu kesehatan dunia," ungkap Erick saat konferensi pers di Kementerian BUMN, Jumat (1/11).
Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi, menambahkan pihaknya dipercaya memasok vaksin penyakit polio, tetanus, pertusis, dan difteri untuk beberapa perusahaan.
"Di Sao Paulo kita dipercaya kembali untuk men-supply vaksin jenisnya macam-macam di antaranya polio, diphteri, tetanus, pertusis, itu total sekitar Rp 1,4 triliun untuk tahun 2025," jelas Soleh.
ADVERTISEMENT
Soleh yakin nilai kontrak ekspor vaksin itu akan terus bertambah. Sebab, Bio Farma menargetkan nilai ekspor sepanjang 2025 bisa mencapai Rp 3 triliun.
"Itu angka yang kita targetkan baru setengahnya, karena target kita tahun depan itu Rp 3 triliun (kontrak nilai ekspor) untuk pasar ekspor kita," tutur Soleh.
Sejauh ini, kata Soleh, sebanyak 700 juta anak dari 153 negara di seluruh dunia sudah menggunakan vaksin produksi Bio Farma. Dengan begitu, perusahaan meyakini perannya yang vital di industri kesehatan global.
"Makanya terus kami terus berusaha memperbaiki performa kami, dan juga memastikan supply chain-nya itu terjamin," kata Soleh.
Saat ini Bio Farma memiliki kapasitas produksi 3,1 miliar dosis vaksin per tahun. Perusahaan berencana melakukan ekspansi pabrik yang saat ini berada di Kota Bandung dan sudah berusia 130 tahun.
ADVERTISEMENT
"Kita siapkan juga untuk 50-100 tahun ke depan, dengan seperti itu kita punya fleksibilitas untuk menaikkan kapasitasnya bahkan sampai 5 kali lipat. Sehingga revenue-nya juga harapannya dari ekspor itu 10 tahun ke depan itu, bisa menaikkan kapasitasnya sampai 10 kali lipat juga," ujar Soleh.